Amerika Serikat dalam waktu dekat bermaksud untuk mengadakan pembicaraan dengan Arab Saudi, terkait kerjasama masa depan dalam bidang energi nuklir sipil, seperti yang dilaporkan, pada hari Sabtu (30/7) oleh sebuah sumber terpercaya dalam masalah tersebut.
Sebuah sumber yang dekat dengan Kongres menjelaskan bahwa para pejabat pemerintah Amerika segera akan melakukan perjalanan ke Riyadh dalam beberapa hari mendatang untuk mengadakan pertemuan “awal” yang target utamanya adalah “pembicaraan tentang kemungkinan perjanjian kerjasama nuklir”.
Pada tahun 2008, Arab Saudi telah menandatangani perjanjian dengan Amerika Serikat di sela-sela kunjungan Presiden AS ketika itu, George W. Bush, yang mengizinkan Arab Saudi untuk memperoleh uranium yang diperkaya, yang membuatnya tidak serius untuk pengembangan program khusus pengayaan uraniumnya. Namun perjanjian tidak diikuti dengan pelaksanaan langkah-langkah penting.
Arab Saudi sebagai sumber utama minyak di dunia menegaskan bahwa ia ingin memasok pembangkit nuklir untuk menghemat minyak (islamtoday.net, 30/7/2011).