HTI Press. Ahad, (31/07/ 2011), HTI DPD II Kota Samarinda melakukan pawai menyambut ramadhan yang diberi nama Tarhib Ramadhan 1432 H. Acara yang bertema “Ramadhan Bulan Perjuangan Syariah & Khilafah” ini merupakan bentuk antusias dan rasa gembira aktivis Hizbut Tahrir beserta beberapa elemen masyarakat kota Samarinda menyambut datangnya bulan suci ramadhan, karena Rasulullah SAW sendiri sangat gembira ketika akan datangnya bulan yang penuh barakah tersebut.
Sejak pukul 07.30 Wita perserta tarhib ramadhan sudah berkumpul di lapangan pemuda Samarinda lengkap dengan atribut dan pernak-pernik kendaraan yang mencolok. Mulai dari banner, balon-balon yang bewarna warni dan poster yang bertuliskan “marhaban ya ramadhan”. Rute yang akan dilalui tarhib tahun ini tidak berbeda dengan tahun sebelumnya, yaitu diawali start di lapangan pemuda, kemudian melewati jalan basuki rahmat 1, jalan KH Agus Salim, jalan pahlawan, jalan DR. Sutomo dan finish di simpang 4 Voorvo Samarinda. Peserta tarhib ramadhan tahun ini juga lumayan banyak, karena kedatangan masa dari samarinda seberang yang sudah sejak awal melakukan konvoi kendaraan menuju lapangan pemuda tempat masa tarhib ramadhan berkumpul.
Tepat pukul 08.30 Wita masa yang berbaris sepanjang 1 km bergegas menyusuri jalan yang telah ditentukan panitia. Sepanjang jalan, masa disuguhi orasi dan selingan musik bernuansa ramadhan. Panitia juga membagikan selebaran buletin al-islam kepada pengguna dan masyarakat yang menonton kegiatan tarhib tersebut. Mendekati pukul 11.00 Wita masa akhirnya sampai di simpang 4 voorvo dan secara bergantian para orator memberikan orasinya. Para orator mengajak masyarakat untuk bersuka cita menyambut ramadhan, dan mengajak kepada seluruh elemen masyarakat agar ramadhan kali ini kita jadikan momentum untuk memperjuangkan syariah dalam bingkai khilafah agar permasalahan yang dihadapi umat saat ini dapat segera dituntaskan.
Panitia juga menyuguhkan aksi teatrikal yang menggambarkan penderitaan rakyat Indonesia antara lain meliputi pendidikan yang mahal, kemiskinan dan ketidakadilan dari pemerintah yang hari ini menerapkan sistem kapitalisme. Apalagi ramadhan tahun ini masyarakat juga dihantui akan naiknya harga sembako di pasaran. Aksi teatrikal juga menggambarkan bagaimana ketidakpedulian pejabat negara terhadap masyarakatnya, sementara mereka sibuk untuk memperkaya diri sendiri. Akhirnya, pembacaan do’a oleh Ust. Anshori menandakan Tarhib Ramadhan 1432H berakhir, dalam do’a beliau berharap agar ramadhan kali ini kaum muslimin dunia terakhir tanpa seorang kholifah.. ammin ya robbal alamin… []Infokom HTI Kota Samarinda