Departemen Pertahanan Inggris sedang menyelidiki laporan bahwa tentara Inggris menyimpan jari-jari mayat gerilyawan Taliban sebagai “souvenir“.
Diduga hal itu dilakukan oleh anggota Highlanders Argyle dan Sutherland, Batalyon 5, Resimen Royal Skotlandia.
Resimen yang terakhir bertugas di Afghanistan antara September 2010 dan April tahun ini.
Mereka berbasis di Provinsi Helmand, di mana mereka sangat terlibat dengan pelatihan polisi setempat.
Tuduhan tersbut sedang diperiksa oleh cabang investigasi khusus Kementerian Pertahanan itu.
Seorang juru bicara mengatakan: “Ini adalah tuduhan yang sangat serius dan akan salah bagi kita untuk berkomentar terhadap sebuah penyelidikan yang sedang berlangsung..“
Pada bulan Juli 2010 seorang tentara Ghurka diperintahkan kembali ke Inggris setelah dia memotong kepala seorang komandan Taliban yang tewas.
Insiden itu terjadi setelah unitnya diberitahu mereka harus membuktikan bahwa mereka telah membunuh pria yang tepat. (sky.com, 8/8/2011)