Kerusuhan yang meletup di Ibu Kota London, Inggris, telah mengejutkan dunia. Berita penjarahan, pembakaran, dan perusakan itu menjadi berita utama pelbagai media di berbagai negara.
Majalah mingguan asal Jerman Der Spiegel bahkan menyamakan situasi di London saat ini dengan Ibu Kota Mogadishu, Somalia. “Sulit membayangkan itu bisa terjadi. Gambar-gambar (kerusuhan) itu bukan dari Somalia, tapi di London, tepat di jantung Eropa. Dan kami tidak akan pernah melupakan itu,” tulis Der Spiegel.
Kerusuhan itu meletup pertama kali di kawasan Tottenham Sabtu malam pekan lalu. Peristiwa itu dipicu beredarnya selentingan terbunuhnya seorang lelaki setempat oleh polisi. Keonaran ini berlanjut hingga kini dan meluas ke sejumlah kota, seperti Liverpool, Birmingham, Manchester, Bristol, dan Nottingham.
Hingga saat ini Kepolisian London telah menahan lebih dari 450 orang . Angka ini bakal terus bertambah dalam beberapa hari ke depan. Di Birmingham, polisi sudah menangkap sekitar 100 tersangka. Untuk menghentikan kerusuhan ini Inggris menerjunkan 16 ribu polisi dengan peluru plastik.
Surat kabar the New York Times menyebut ini merupakan kerusuhan terparah dalam seperempat abad terakhir Negeri Tiga Singa itu. London sekarang mendapat julukan kota tanpa hukum.
Sejumlah negara, seperti Swedia, Jerman, Latvia, Denmark, dan Finlandia telah menyerukan warga mereka untuk menghindari lokasi kerusuhan. (tempointeraktif.com, 10/8/2011)
ternyata di sana juga bs rusuh jarah2an