Ramadhan al-Mubarak benar-benar telah dijadikan sebagai bulan perjuangan oleh para pemuda Hizbut Tahrir bersama kaum Muslim, khususnya di Lebanon. Ada pemandangan yang berbeda pada bulan Ramadhan tahun ini, di mana panji-panji Rasulullah Saw berkibar disertai takbir dan tahlil serta yel-yel seruan Khilafah menggema di malam bulan Ramadhan mulia ini.
Usai sholat tarawih, puluhan ribu kaum Muslim di Tripoli Libanon bergabung bersama para pemuda Hizbut Tahrir untuk mengikuti aksi massa besar mendukung saudara-saudara mereka di Suriah untuk menumbakan rezim dzalim, malam Rabu bertepatan dengan 10 Ramadhan 1432 H.
Kaum Muslim dan para pendukung Hizbut Tahrir dari tiga wilayah di Tripoli bersatu meneriakan dukungan mereka atas kemenangan kaum Muslim di Syam melawan rezim diktator. Ribuan kaum Muslim berbaris menelusuri jalan-jalan di sekitar Tripoli di Libanon sembari meneriakkan takbir dan yel-yel seruan mereka untuk mendukung kaum Muslim di Syam dengan menegakkan Khilafah.
Panji-panji royatul ‘uqob, panjinya Rasulullah Saw itu berkibar di sekitar jalanan di Libanon pada malam yang penuh dengan kemuliaan di bulan Ramadhan al-Mubarat. Nyaris saja, kota Tripoli di Lebanon tersebut berubah menjadi lautan manusia dan ar-royah serta teriakkan dukungan terhadap Khilafah.
Masiroh Hizbut Tahrir Libanon diselenggarakan sebagai bentuk solidaritas terhadap saudara-saudara mereka kaum Muslim di Suriah melawan rezim diktator. Masiroh ini mengangkat tema “Tidak akan diam… hingga jatuh”.
Aksi masiroh Hizbut Tahrir Lebanon ini dilipute media, termasuk stasiun televisi satelit al-Jazeera. Sekalipun al-Jazeera berusaha menyembunyikan kebenaran, televisi berbahasa Arab itu menulis judul “Warga Lebanon mengutuk pembantaian rezim Suriah”.
“Hizbut Tahrir di kota Tripoli Lebanon utara melakukan pawai protes setelah sholat tarawih dalam solidaritas dengan rakyat Suriah serta mengutuk apa yang mereka gambarkan sebagai pembantaian oleh rezim Suriah terhadap para demonstran,” tulis al-Jazeera.
Al-Jazeera berusaha menipu opini publik dengan memberitakan seolah para peserta aksi menuntut pemutusan hubungan dengan rezim Suriah. Padahal sangat jelas, para pemuda Hizbut Tahrir itu menyerukan kaum Muslim bersatu di bawah Khilafah, di bawah satu bendera, panji Rasulullah Saw.
“Ini adalah para pemuda Hizbut Tahrir, wahai al-Jazeera dan bendera hitam yang dibawa oleh mereka adalah panjinya Rasulullah, panji Laa ilaaha illallah muhammad rasulullah,” kata seorang aktivis mengomentari pemberitaan al-Jazeera.
Namun, beberapa video yang beredar memperlihatkan realitas sesungguhnya, bahwa umat menginginkan solusi Islam, mengingin satu panji, menginginkan Khilafah untuk negeri-negeri Syam dan negeri kaum Muslim lainnya.
Demikianlah, ini merupakan tanda-tanda para pengibar panji Rasulullah Saw mulai dengan terang bermunculan di wilayah Syam. Semua hanya semakin menguatkan akan terwujudnya janji yang telah dikabarkan oleh Nabi Saw. bahwa kaum Muslim akan kembali berjaya dan akan datangnya Khilafah yang sesuai dengan metode kenabian, semakin dekat. Insya Allah! (syabab.com, 15/8/2011)
Subhanalloh, Ya Alloh Kuatkanlah Para Pejuang-Mu