Dilarang Penguasa Tapi Tidak Oleh Umat, Hizbut Tahrir Bangladesh Gelar Rapat Umum dan Aksi Massa Tuntut Sistem al-Quran

Para pemuda Hizbut Tahrir di Bangladesh rupanya semakin menguatkan aktivitas dakwahnya, sekalipun penguasa korup setempat berusaha melarangnya dan menangkapi para pengemban dakwahnya. Baru-baru ini dikabarkan, Hizbut Tahrir Wilayah Bangladesh malah mengumumkan kegiatan Rapat Umum dan aksi massa yang akan digelar pertengahan Ramadhan ini.

“Dilarang penguasa, tapi tidak oleh umat,” kata seorang pemuda Bangladesh tentang akan digelarnya Pertemuan Publik dan Aksi Massa di tengah-tengah gencarnya penangkapan yang dilakukan oleh penguasa terhadap para pemuda Hizbut Tahrir di Bangladesh.

Hizbut Tahrir Wilayah Bangladesh akan mengadakan Rapat Umum dan Aksi Massa untuk Membangun Sistem Hukum Quran, Negara Khilafah, pada hari Sabtu, 13 Agustus 2011 pukul 12.00 siang di Muktangon, Dhaka. Partai menyeru kaum Muslim untuk bergangung dengan kegiatan yang diadakan di bulan Ramadhan yang diberkahi, bulan di mana al-Quran diturunkan.

Mengungkap Persekongkolan Penguasa

Para penguasa saat ini di Bangladesh adalah munafik berbahaya yang harus disingkirkan dari kekuasaan. Mereka telah gagal melindungi aqidah Islam: hampir dua minggu telah berlalu pemerintah Hasina belum menangkap musyrik, Shankar Biswash, yang telah menghina Nabi Saw., tegasnya Hizbut Tahrir Bangladesh dalam sebuah pengumumannya.

Jika seorang Muslim menyebut Ayah Sheikh Hasina sebagai kambing, dia akan ditangkap, disiksa, dan dihukum dalam waktu singkat, namun pemerintah benar-benar diam dan tidak aktif melawan kaum Musyrik yang mengatakan hal sama kepada Rasulullah Saw tercinta.

Hasina dan pemerintahnya menyatakan bahwa mereka tidak memiliki keimanan dan keyakinan kepada Allah Swt ketika mereka mengubah konstitusi. Salah satu menterinya secara terbuka mengatakan “Saya bukan seorang Muslim”.

“Wahai umat Muhammad Saw yang mulia, berapa lama lagi Anda membiarkan agen-agen kafir Musyrik negara ini memerintah Anda? Apakah Musyrik ini akan menunjukkan keberanian untuk menghina Rasulullah Saw jika negara ini diperintah oleh sistem al-Quran, Khilafah?”

Mereka telah membangun dominasi AS-India atas militer: Hasina berkolaborasi dalam pembantaian perwira tentara. Dia mengatur kaum Musyrik sebagai kepala Angkatan Darat. Dia telah membersihkan perwira tentara yang menginginkan perlindungan kedaulatan nasional dan mengingin Islam. Dia telah melakukan semua ini dan banyak lagi untuk memastikan dominasi AS-India atas tentara Muslim Bangladesh.

Dengan jelas dan gamblang, Hizbut Tahri Bangladesh kembali membongkar rencana busuk penguasa Bangladesh yang telah menyerahkan kedaulatan nasional dengan pemberian transit dan penyerahan di wilayah perbatasan ke India. Bahkan, menterinya menyebutkan bahwa negara itu sebagai sebuah negara penyangga, negara transit.

“Bukti apa lagi yang diperlukan untuk membuktikan pengkhianatan Hasina dan pemerintahannya? Wahai Muslim! Bangladesh adalah negeri umat Islam dan setiap jengkal tanahnya harus dilindungi. Baik Hasina ataupun Khaleda tidak bisa berdiri memenuhi tanggungjawab ini. Hanya Khilafah yang dapat melindungi kedaulatan, wilayah dan martabat negeri ini.”

Hizbut Tahrir Wilayah Bangladesh kemudian menegaskan bagaimana Rasulullah Saw. melarang menyerahkan sumber daya milik kaum Muslim kepada perusahaan swasta atau asing.

“Wahai Muslim! Bekerjalah untuk menghapus agen-agen negara kafir musyrik dan membangun kembali Khilafah demi melindungi aqidah Islam, melindungi kedaulatan negara, melindungi sumber daya umat, melenyapkan dominasi AS-India dan membangun tentara kuat, dan menyatukan dengan umat Islam. Penuhi seruan Allah dan Rasul-Nya, penuhi kewajiban yang dituntut oleh iman Anda dan bergabung dengan Pertemuan Publik dan Aksi Massa,” seru Hizbut Tahrir dalam sebuah pernyataan.

Dukungan Umat di Berbagai Daerah

Menjelang aksi massa besar ini, poster-poster kegiatan dan Hizbut Tahrir bertebaran di setiap sudut-sudut kota. Hampir-hampir hal itu membuat para jurnalis menggeleng-gelengkan kepala di tengah penangkapan penguasa setempat atas para pengemban dakwah Hizbut Tahrir.

Ribuan umat Islam pun secara terbuka turun ke jalan-jalan mendukung rapat akbar dan aksi massa besar tersebut, seperti yang digelar usai sholat Jumat dan aksi masiroh di beberapa tempat. Hizbut Tahrir telah mengorganisir aksi masiroh di Daka selama tiga hari berturut-turut, dari tanggal 8 hingga 10 Agustus untuk mendukung Rapat Akbar dan Masiroh pada tanggal 13 Agustus 2011.

Beberapa penduduk setempat di berbagai kota baik di timur, barat, utara dan selatan bergabung dalam aksi masiroh tersebut. Aksi tersebut digelar di 14 titik, mulai dari Kashai Bazaar Dakhsin Khan hingga Bashabo.

Aksi ini menunjukkan kecintaan kuat kaum Muslim atas Nabi Muhammad Saw dan keinginan kuat untuk menghapus pemerintah Hasina, agen negara kafir Musyrik, AS-Inggris-India.

Pada tanggal 13 Agustus mereka akan berkumpul di pusat ibu kota untuk meninggikan bendera syahadah dan menyerukan pendirian sistem pemerintah al-Quran, Khilafah, yang akan melindungi kehormatan Nabi Saw., melindungi kedaulatan negeri, melindungi sumber daya Umat, menghilangkan dominasi AS-India dan membangun sebuah kekuatan tentara dan menyatukan umat Islam.

Semua ini hanya menunjukkan keteguhan umat dan para pengemban dakwah untuk terus berdiri di hadapan para penguasa zhalim. Ini juga memperlihatkan bahwa umat sudah bosan dengan sistem rezim yang korup, dan kini umat semakin berani menunjukkan keinginan mereka untuk menerapkan syariah hingga janji Allah tersebut terbukti. Insya Allah, semakin dekat. (syabab.com, 13/8/2011)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*