Hasil penelitian Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), hanya 3.61 persen responden yang menyetujui perjanjian DCA dengan Singapura (Kompas, 7 Desember 2007).
Komentar:
Ini menunjukkan bahwa rakyat tidak menyetujuinya. Memang mestinya DCA dibatalkan.
Drs. Syarief Makhya MS (Pengamat politik FISIP UNILA): “Partai politik dinilai telah gagal dalam menjalankan fungsi untuk mewujudkan akuntabilitas politik dalam mencerdaskan masyarakat karena cenderung memilih jalan dan proses politik yang bermasalah” (Antara, 8 Desember 2007).
Komentar:
Ingat, itulah hakikat demokrasi. Sebab dalam demokrasi tolok ukurnya adalah kepentingan politik dengan menghalalkan segala cara.
Ass Wr Wb
Kalau bisa kita2 dikasih info terbaru kapan 1 Dzul Hijjah? Karena seperti pesan Nabi Saw, 10 hari pertama Dzul Hijjah adalah the greatest days. Nabi (saw) said, “No good deeds done on other days are superior to those done on these (ten days of Dhull Hijjah).” Then some Companions of the Prophet said, “Not even Jihad?” And he (saw) replied, “Not even Jihad, except that of a man who does it by putting himself and his property in danger (for Allah’s sake) and does not return with any of those things.” (Sahih Bukhari).
Wassalam
mada Gakusei
komentar untuk yang pertama
Lho emang gak jadi dibatalin. kok aku yakin sekali ya kalo perjanjian itu pasti gak jadi. seandainya perjanjiannya antara kab. Bantul dan singapura aja pasti gak jadi. wong isine wagu tenan je.
komentar untuk yang kedua
membiarkan rakyat bodoh politik adalah bagian dari kebijakan partai. Kalo kampanye, isinya malah pembodohan, juga merupakan program pendidikan partai. Kalo rakyat tidak bisa dipastikan kebodohannya, mana mungkin mereka berani membuat keputusan2 bodoh di parlemen.
Ms. Indonesia akan diselenggarakan di Palembang.
HTI Sumsel menolak tegas wilayah sumsel dijadikan ajang maksiat mengumbar aurat.
DCA dan Demokrasi sama-sama ide rusak dan menyesatkan.
Komentar I
Pemerintah seharusnya mendengarkan suara rakyat. dan seharusnya mengubah cara pandang negara ini sehingga tidak diperbudak lagi oleh asing. seharusnya negara ini mengambil sebuah pandangan hidup yang benar, yang tidak merugikan bangsa dan negara yang telah terbukti sebagai rahmatan lil’alamin…ya itulah Islam. Islam sebagai pandangan hidup dan aturan untuk mencapai kemashlahatan umat.
Komentar II
terlihat jelas sistem yang tidak benar. jika diterapkan tidak akan mendatangkan kebaikan. bahkan mendatangkan kesengsaraan, ketidak adilan, pembodohan, keterpurukan. Itulah Demokrasi yang diagung-agungkan kaum liberal, sekular.
memang hanya orang-orang yang bermata jeli dan berhati bersih yang bisa membedakan antara yang haq dan yang bathil.
betul pak PENGAMAT…cerdas juga bapa bilang ” parpol yang ada telah gagal segagalnya mencerdaskan masyarakat dalam berpolitik.. tapi juga kalo bapak cuma mengamati n comen aja..ga asyik juga menn!! bapak punya solusi? Ada yang lebih baik dari ISLAM?? yang lebih ancur banyaak..kaloo islam solutif kenapa pilih demokrasi..PAK!! capee deuh