Lama sudah Indonesia tidak terlibat dalam kericuhan yang disebabkan oleh situs whistleblower WikiLeaks. Baru-baru ini, WikiLeaks kembali merilis kawat diplomatik rahasia milik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Dengan jumlah ribuan data, WikiLeaks menyebut sejumlah menteri pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sebagai sekutu potensial AS.
Sebuah dokumen rahasia berkode referensi 09JAKARTA1773 yang dibuat pada 20 Oktober 2009 itu dirilis melalui situs resmi WikiLeaks, Rabu (24/8) kemarin. Dokumen dengan berjudul “Sekutu yang Menjanjikan untuk Kemitraan Komprehensif di Kabinet Baru Indonesia” ini kembali mengagetkan media.
Dalam dokumen tersebut, Kedubes AS di Jakarta menginformasikan susunan kabinet baru Indonesia di bawah pimpinan Presiden Yudhoyono yang diumumkan pada 21 Oktober 2009 lalu. Selain itu, WikiLeaks juga menyebutkan nama-nama menteri dari berbagai bidang yang berpotensial menjadi sekutu AS.
Di bidang ekonomi, WikiLeaks menyebutkan nama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, dan Menteri Perindustrian M.S. Hidayat. Ketiganya dianggap Kedubes AS sebagai sekutu yang disambut baik oleh para komunitas bisnis. Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa disebutkan sebagai sekutu kuat SBY, walau dianggap tidak punya rekam jejak kuat dalam reformasi ekonomi.
Di bidang kesehatan, Kedubes AS menyambut baik pengangkatan Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih sebagai Menteri Kesehatan. Pemilihan Endang itu juga dianggap pertanda baik, karena ia lulusan Harvard dan pernah bekerja di Badan Kesehatan Dunia atau WHO, serta dekat dengan lembaga bantuan internasional AS atau USAID. Sementara, Menteri Lingkungan Hidup Gusti M. Hatta disebut sebagai akademisi lulusan Belanda yang dihormati.
Dan bidang lainnya, Kedubes AS cenderung ke masalah keamanan dan pertahanan sebagai kunci utama. WikiLeaks menyebutkan nama Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Keduanya telah bekerja sama dengan AS dalam hal kontra-terorisme, energi, dan lainnya. Suyanto juga pernah berlatih militer di Nellis Air Force Base, AS.
Tak hanya itu, WikiLeaks juga menyebutkan nama menteri lainnya yang sangat penting di bawah pemerintahan SBY, yakni Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Kedubes AS juga meminta Menteri Luar Negeri AS Hillary Rodham Clinton agar menelepon Marty untuk memberikan ucapan sesegera mungkin. Clinton juga diminta mengirimkan surat ucapan formal dan mengundangnya ke pertemuan APEC pada November 2009. (liputan6.com, 25/8/2011)
inilah bobrok ny negeriku akibat tdk diterapkan hkum2 ALLAH.., hnya dlam naungan KHILAFAH umat islam sejahtera..
Betapa dholimnya para pemimpin negeri ini yg dengan begitu teganya “menjual diri” demi memenuhi kepentingan asing, tidak ada jalan lain selain memperjuangkan tegaknya syariah &Khilafah, ALLAHU AKBAR!!!
Jadi semakin jelas bahwa mereka itu adalah pemimpin yang muna…Mereka tidak mungkin dengan ikhlas memimpin negeri ini menuju rakyat yang baik apalagi bertaqwa. Semuanya hanya demi kekuasaan dan kehartabendaan. Hanya KHIALAFAH yang akan menjawab menuju sebuah sistem yang sejahtera hakiki bagi warga negaranya. oleh karena itu mari kita terus gelorakan dakwah menuju sistem KHILAFAH yang AGUNG. ALLAHU AKBAR!