Ketika pertempuran pada sebagian wilayah Tripoli dan terus meluas dan berlanjut ke wilayah-wilayah lain di Libya , “komunitas internasional” telah merilis bahwa dari $ 1.5 milyar pelepasan aset Libya yang dibekukan di Amerika, sebagian besar akan dipakai oleh Dewan Transisi Nasional (NTC). Telah dimaklumi bahwa bahwa keterlibatan NATO dalam konflik Libya berarti bahwa mereka secara efektif mendikte syarat-syarat masa depan Libya, dan pelepasan dana ini oleh Amerika merupakan bagian dari proses yang sama dimana Menlu Amerika Serikat Hillary Clinton membuat pernyataan tertulis yang cukup jelas pada hari Jumat tanggal 26 Agustus atas apa yang diharapkan dari NTC (yang telah diberikan “legitimasi” oleh sebagian masyarakat “internasional”):
“Pada saat pelepasan dana, kami meminta Dewan Nasional Transisi untuk bisa memenuhi tanggung jawab internasional dan komitmen yang telah dibuat untuk membangun sebuah negara yang demokratis, toleran dan bersatu yang melindungi hak asasi manusia universal dari semua warganya.”
Tentu saja, kata-kata ini hanya merupakan slogan-slogan kosong, karena Amerika Serikat bahkan tidak pernah terikat untuk memberikan pasokan bantuan yang besar (seperti dalam jumlah miliaran dollar dalam bantuan militer ke Mesir) bagi setiap program yang berarti untuk mendorong toleransi atau apa yang mereka istilah sebagai “hak asasi manusia universal” , dan memberikan dukungan keuangan dan politik pada diktator yang menindas dimana ruang-ruang penyiksaan yang dimilikinya dikerjakan oleh CIA untuk melakukan interogasi atas tersangka “teroris” hingga merusak retorika seperti yang telah didengar dunia berkali-kali dari departemen luar negeri sebelumnya. Fakta bahwa aset tersebut sebenarnya dimiliki oleh rakyat Libya, dan bukan bentuk bantuan apapun, malah membuatnya menjadi lebih mengherankan bahwa “masyarakat internasional” dan Amerika Serikat merasa berhak untuk mendikte penggunaan uang itu.
Mengabaikan bahasa kosong merupakan hal yang umum untuk digunakan dalam keadaan seperti itu oleh AS, bagian selanjutnya dari pernyataan itu menguraikan beberapa kondisi yang diharapkan:
“TNC juga memiliki kewajiban kepada masyarakat internasional. Kita akan melihat kepada mereka untuk memastikan bahwa Libya memenuhi perjanjiannya dengan tanggung jawab, yang memastikan bahwa stok senjata tidak mengancam negara tetangga atau jatuh ke tangan yang salah, dan bahwa dibutuhkan sikap tegas terhadap ekstremisme yang melakukan kekerasan “.
Mengingat luasnya mesin perang Amerika hingga pada titik dimana mereka membunuh warga sipil dengan remote control, dan proliferasi perjanjian senjata Barat dengan banyak rezim otoriter dari mulai Saudi hingga Israel, “ekstremisme yang melakukan kekerasan” adalah sesuatu yang ditimbulkan oleh Amerika dan sekutunya dan bukan melawannya. Yang dimaksud dalam konteks ini, dan dalam kerangka membangun “negara yang toleran, demokratis dan bersatu” adalah salah satu kondisi yang akan memungkinkan negara itu untuk untuk bagi kepentingan finansial dan politik Barat, yang saat ini juga harus memastikan bahwa Israel tetap aman, dan menyingkirkan dari meja setiap pemerintahan berbasis Islam.
Adapun kehendak rakyat Libya akan diungkapkan melalui NTC yang tampaknya siap untuk melayani dan mewakili kehendak “masyarakat internasional” daripada melayani kehendak rakyat di wilayah itu, dan mengingat bahwa NTC akan mengandalkan niat baik NATO dan yang lainnya untuk meletakkan roti di atas meja, maka itu badan itu tidak mungkin untuk bertindak sebagai kekuatan independen yang benar-benar mewakili rakyat. Seperti telah dijelaskan, keterlibatan NATO pada masa konflik itu dan pada fase berikutnya unutuk membangun kembali negara itu telah menempatkan mereka dalam posisi untuk mendikte masa depan Libya secara efektif.
Pemikiran yang tidak masuk akal bahwa NATO akan meninggalkan rakyat Libya untuk menyelesaikan tujuan mereka sendiri ke depan setelah kendala Gaddafi dihapus sekarang benar-benar terbukti. Semua pembicaraan tentang kata-kata “kemitraan” dan “kerja sama” yang keluar dari Departemen Luar Negeri AS, Clinton secara efektif menjelaskan kepada NTC dan Libya – bahwa anda perlu akses pada uang Anda sendiri, dan kami adalah penunggu pintu. Maka akibatnya, anda milik kami.
SUmber: www.newcivilisation.com (26/8/2011)