Dr Ali Jum’ah, Mufti Agung Mesir menjelaskan bahwa entitas Zionis berada di belakang rumor ketidakabsahan hilal Syawal, yang dibesar-besarkan oleh media baru-baru ini.
Jum’ah mengatakan dalam pernyataannya pada surat kabar Al-Wafd bahwa “Dunia Islam sangat menginginkan persatuan, bahkan ingin merayakan Idul Fitri yang barokah ini secara serempak di hari yang sama.”
Ia menambahkan: “Darul Ifta’ telah menerjunkan sembilan komite di semua penjuru Republik Mesir untuk memonitor hilal (bulan sabit) pada Senin sore lalu, masing-masing di Toshka, Sohag, kota 6 Oktober, Moqattam, Observatorium Helwan, Laut Merah dan Marsa Matrouh. Dan telah ditetapkan bahwa hilal terlihat dengan mata telanjang di dua tempat, masing di Toshka dan Sohag.”
Ia menjelaskan bahwa setiap satu komite terdiri dari 11 spesialis dalam ilmu astronomi (falak) dan hukum Islam. Dikatakan bahwa dalam hal ini Israel telah berusaha untuk mendukung pernyataannya yang keji ini, bahwa yang dilihat oleh komite adalah planet Saturnus bukan hilah Syawal. Ini semua dilakukan untuk menciptakan perpecahan di antara kaum Muslim setelah terlihat tanda-tanda akan bersatunya kaum Muslim (islamtoday.net, 1/9/2011).