Duta Besar Indonesia untuk Riyadh, Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur, membantah ada ralat penentuan Lebaran di Arab Saudi yang sebelumnya ditetapkan pada 30 Agustus menjadi 31 Agustus. “Tidak ada dan tidak benar, itu hanya rumor yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Gatot saat dihubungi pada Sabtu 3 September 2011.
Di Arab Saudi, lanjut Gatot, rumor itu juga marak dibicarakan sejak dua hari lalu. Namun pemerintah segera meluruskan permasalahan itu dengan menyatakan pemberitaan yang ada hanya rumor yang harus ditolak. “Tidak benar itu, apalagi soal pemerintah beri kaffarat (denda) sebesar 1 miliar riyal,” ujarnya.
Gatot menjelaskan, ahli falak pada malam penentuan menyatakan sudah melihat bulan baru tanda bulan Syawal telah tiba. Negara-negara lain yang juga berbarengan melakukan sidang penentuan juga menyatakan telah melihat hilal. “Oleh Grand Mufti Sheikh Abdul Aziz sudah ditegaskan berita itu meragukan dan rumor harus diakhiri karena hanya menimbulkan debat kusir,” kata Gatot.
Isu mengenai pembatalan hari Idul Fitri sempat ramai dibicarakan jejaring sosial seperti Twitter dan komunitas di kaskus.us. Isu itu bahkan menyebut Pemerintah Arab Saudi membayar denda mencapai 1 miliar riyal atau nyaris setara dengan Rp 2 triliun. Tidak hanya di Indonesia, situs internasional lain seperti arabnews.com juga menyebut ada debat penentuan awal bulan Syawal.
RIRIN AGUSTIA
Sumber: http://www.tempointeraktif.com