Sejumlah ulama senior dan intelektual mengutuk serangan berulang oleh rezim Suriah terhadap rumah-rumah Allah, para ulama dan setiap tempat suci, di hari yang mulia. Sementara penyerangan yang terbaru dilakukan terhadap ulama senior Suriah, Syaikh Usamah ar-Rifa’i.
Sebuah pernyataan menyerukan para ulama dan intelektual untuk melakukan tugas dan kewajibannya dalam mencerahkan opini publik tentang apa yang terjadi di negara ini, serta menyeru para pemimpin yang berkuasa agar takut kepada Allah SWT, menciptakan perdamaian, mengedepankan akal sehat dan kebijakan, serta menyeru hati nurani dunia untuk menghindari kerusakan lebih luas atas apa yang telah menimpa umat.
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa pembunuhan itu tidak akan mewariskan kecuali pembunuhan; dan permusuhan tidak akan mewariskan kecuali kebencian. Kemudian pernyatan itu mengutip firman Allah SWT: “Dan rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan sunnah kepada orang-orang yang terdahulu. Lalu sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu.” (TQS. Fâthit [35] : 43).
Pernyataan itu ditandatangani oleh sejumlah ulama dan mufti, di antaranya: Al-‘Allamah Abdullah bin Beah, Syaikh as-Saadi Mufti Irak, Dr Ali Jum’ah Mufti Mesir, Dr Hamid bin Ahmad al-Rifa’i Ketua Forum Islam Internasional untuk Dialog, dan al-Habib Ali Jafri Pemimpin Lembaga Taba (islamtoday.net, 4/9/2011).