Kepala Departemen Manuskrip Masjid Al Aqsa, Syekh Najeh Bukairat, menyatakan bahwa Rezim Zionis Israel sudah menghancurkan 550 masjid sejak 1948. Syekh Bukairat mengkritik keras sikap bungkam negara-negara Arab atas pengrusakan masjid-masjid di Palestina, khususnya pembakaran Masjid Al Aqsa pada tahun 1969. Karena kebungkaman negara-negara Arab atas pembakaran Masjid Al Aqsa pada tahun 1969, Rezim Zionis Israel kian brutal dalam mengrusak dan menghancurkan masjid-masjid di Palestina. Pada tahun 1969, kalangan Yahudi ekstrim yang dipimpin Michael Rohan melakukan pembakaran atas Masjid Al Aqsa yang berkoordinasi dengan para pejabat Zionis Israel. Akibat pembakaran tersebut, sejumlah bagian Masjid Al Aqsa mengalami kerusakan serius.
Tak diragukan lagi, Zionis Israel adalah rezim yang dibuat atas dasar destruksi, ekspansi, arogansi dan pelecehan atas agama-agama ilahi. Sejak berdirinya Zionis Israel, pengrusakan masjid-masjid dan tempat-tempat umum milik bangsa Palestina menjadi agenda utama rezim ini. Dengan cara ini, Rezim Zionis Israel mengikis demografi Palestina. Inilah upaya Tel Aviv untuk menghilangkan semua jejak dan peninggalan Islam di Palestina yang berumur ratusan bahkan ribuan tahun.
Secara nyata, Zionis Israel menerapkan kebijakan rasis dan pembatasan atas penganut agama-agama lain. Karena ini, rezim ini menghancurkan ratusan masjid di Palestina dan merusak ratusan masjid lainnya. Belum lama ini, Departemen Wakaf Palestina menyatakan bahwa ratusan masjid yang baru dibangun di Palestina, dirusak dan dihancurkan oleh Zionis Israel.
Yang lebih anarkis lagi, Zionis Israel bukan hanya merusak dan menghancurkan masjid-masjid, tapi mengubah tempat-tempat ibadah agama lain, termasuk masjid, menjadi sinagog. Dengan cara ini, Palestina pendudukan benar-benar diubah menjadi wilayah Yahudi Zionis yang tak memberi peluang kepada agama lain untuk eksis. Jika ada upaya untuk eksis, Zionis Israel segera bertindak menghancurkan dan menghalanginya. Tak dipungkiri lagi, peninggalan dan simbol Islam yang sangat mengakar di Palestina, menjadi target utama pengrusakan Zionis Israel.
Dari sisi lain, Zionis Israel mengklaim bahwa penghancuran masjid-masjid dilakukan dengan tujuan menghentikan gerakan perjuangan Islam Palestina. Menurut rezim ini, masjid-masjid di Palestina menjadi pondasi perlawanan terhadap Tel Aviv. Akan tetapi penghancuran masjid-masjid sama sekali tak mengurangi semangat perlawanan bangsa Palestina yang terus ditindas dari hari ke hari. Bahkan Intifada semakin menggelora setelah Ariel Sharon menyerang tempat-tempat sakral Islam pada tahun 2000.
Alhasil, banyak kejahatan Zionis Israel di Palestina. Meski demikian, Barat, khususnya AS, tetap memberikan dukungan nyata atas Zionis Israel. Brutalitas nyata Israel terhadap Jalur Gaza yang diserang dan diblokade hingga kini, tetap mendapat dukungan dari Gedung Putih. Lebih dari itu, lembaga-lembaga internasional yang ada dalam genggaman Washington, tak dapat berkutik sedikitpun untuk menentang arogansi Zionis Israel yang tak pernah berhenti dari masa ke masa. Dimanakah suara dunia Islam? Sadarlah dan Bangkitlah!!! (irib, 8/10/2011)
semoga Israel mendapat balasan yg setimpal dari Allah SWT..