Kantor berita “24.kg” mengutip pernyataan Tabyldy Orozaliev, Kepala Departemen Informasi dan Analisis dari Komisi Urusan Agama, dalam konferensi pers dengan judul: “Agama adalah masalah keselamatan dan keamanan negara di bawah pembatasan yang diberlakukan oleh Kirgizstan dan Asia Tengah“.
Tabyldy Orozaliev berkata bahwa distribusi publikasi keagamaan akhir-akhir ini telah menjadi sesuatu biasa bahkah sering. Dan setelah dilakukan penelitian menunjukkan bahwa 95% dari publikasi ini bersumber dari aktivitas Hizbut Tahrir, yaitu sebuah kelompok keagamaan yang “dilarang”.
Dikatakan bahwa insiden yang terjadi belakangan ini, di mana kebanyakan masyarakat cenderung untuk berpartisipasi dalam pemilihan presiden di Kirgizstan. Kemudian, beberapa orang perempuan yang mengenakan hijab mendatangi masjid, dan mereka menyerukan umat Islam untuk tidak berpartisipasi dalam pemilu. Terkait insiden tersebut Tabyldy Orozaliev berkomentar dengan mengatakan: “Kami tidak cenderung untuk menghubungkan insiden ini dengan peristiwa politik di negara ini.”
Tabyldy Orozaliev mengatakan bahwa perempuan Kirgizstan tidak pernah mengenakan hijab sebelumnya, sehingga ini sangat aneh bagi kami, terutama bahwa perempuan memasuki masjid pada saat shalat Jum’at dilarang. Dalam hal para perempuan memasuki masjid dan mereka melakukan sebuah skandal, tampak bahwa mereka telah mewujudkan beberapa dari tujuan mereka (pal-tahrir.info, 19/10/2011).
tantangan dakwah untuk para syabab dan syabah hizbut tahrir tapi….ini bukan halangan untuk berjuang melamjutkan kehidupan islam di seluruh dunia.
maju terus saudaraku, jannah-Nya menanti kita
ALLAHUAKHBAR ALLAHUAKHBAR ALLAHUAKHBAR
Hal ini bukan kali pertama yang dialami oleh pejuang Hizb dan ini bukanlah penghalang untuk terus menyerukan kebenaran Islam di muka bumi ini..Let’s struggle
mereka membuat makar, dan Allah pun membuat makar, Allah adalah sebaik-baik pembuat makar..