Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyediakan sejumlah imbalan uang bagi akademisi baik dosen maupun mahasiswa yang menulis buku kontra ideologi.
Hal itu disampaikan Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris pada Dialog Publik ‘Peran Perguruan Tinggi, Pondok Pesantren dan Generasi Muda dalam Mencegah Eksploitasi Ideologi Radikalisme-Terorisme’, Selasa (25/10) siang di Aula SC Lt 1, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Banten.
Irfan menyatakan, kelompok-kelompok radikal membuat buku, maka salah satu peran yang dapat dilakukan dosen maupun mahasiswa untuk melawannya (kontra ideologi) adalah dengan membuat buku juga.
“Jangan membiarkan mereka menulis buku-buku jihad tanpa ada kontra ideologi. Datanglah ke BNPT untuk menulis buku. BNPT memberikan dana untuk buku kontra tersebut,” ujarnya.
Dalam diskusi publik ini, Irfan hadir mewakili Ketua BNPT Ansyaad Mbai yang tidak bisa hadir lantaran sedang menerima tamu dari luar negeri.
Usai menyampaikan materi Irfan bergegas ke luar untuk menghadiri acara lain, sehingga tidak dapat mengikuti diskusi publik sampai akhir.
Ketika mediaumat.com menanyakan kriteria bukunya seperti apa dan berapa dana yang disedikan untuk penulis buku dimaksud, Irfan hanya menjawab singkat sambil berlalu.
“Tentu bukunya harus ilmiah kemudian ditunjukkan ke Ketua BNPT, semakin bagus semakin besar bayarannya,” ujarnya tanpa menyebutkan nominal uangnya.(mediaumat.com, 25/10/2011)
Kembaliknya ideologi Islam memimpin dunia adalah sebuah kepastian, sama seperti datangnya hari kiamat.
Maka… upaya apapun, dan dana sebanyak apapun tidak akan berguna untuk membendung kembalinya Ideologi Islam menguasai dunia. Allahuakbar…