Rosulullah SAW dan Syariah Islam Dihina Lagi, Hanya Khilafah yang Bisa Membungkam Kekejian Ini

Tidak henti-hentinya Barat menghina Rosulullah SAW dan ajaran syariah-Nya. Kali ini majalah satir Prancis Charlie Hebdo mengangkat Nabi Muhammad sebagai “pemimpin redaksi” untuk terbitan terbaru guna menandai kemenangan Partai Islamis Ennahda di Tunisia.Majalah itu akan diganti nama menjadi Sharia Hebdo, kata majalah mingguan itu dalam satu pernyataan.

Ennahda meraih sebagian besar suara dalam pemilihan umum Tunisia Oktober lalu dan mencoba membentu pemerintahan koalisi.”Untuk merayakan kemenangan Partai Islamis Ennahda di Tunisia… Charlie Hebdo mengangkat Muhammad sebagai pemimpin redaksi dalam edisi mendatang,” kata majalah itu dalam satu pernyataan.

Sampul majalah itu untuk edisi berikutnya akan keluar hari Rabu (02/11) dan menunjukkan Nabi Muhammad yang mengatakan “100 cambukan bila Anda tidak tertawa.”Artikel majalah juga akan mencakup tajuk rencana oleh Nabi berjudul Minuman Pembuka Halal dan halaman tambahan untuk perempuan yang disebut Ibu Shariah.

Pada tahun 2007, pemimpin redaksi majalah itu dibebaskan atas dakwaan menghina umat Islam karena menerbitkan karikatur Nabi Muhammad yang sebelumnya tampil di surat kabar Denmark dua tahun sebelumnya.Reaksi dari dunia Muslim terus memanas pada bulan Januari dan Februari 2006 dan menjadi protes yang diwarnai kekerasan. Sebelumnya, Karikaturis Denmark Kurt Westergaard menggambar 12 wajah Nabi Muhammad tahun 2005 di harian Denmark Jyllands-Posten dengan gambar-gambar yang melecehkan.

Sekali lagi ini menunjukkan kebusukan ideologi Kapitalisme, dengan alasan kebebasan berarti mereka boleh menghina siapa saja, termasuk Rosulullah SAW. Karena itu adalah kebodohan kalau umat Islam tidak mencampakkan ideologi ini ke tong sampah. Maraknya penghinaan terhadap Rosulullah SAW , disebabkan juga karena kelemahan kita. Umat Islam tidak lagi memiliki negara adi daya Khilafah yang membuat para pengecut itu takut menghina Islam.(FW)

One comment

  1. M. Nurhidayat

    Sekali-kali kita umat islam tidak boleh percaya kepada kaum kafir sekalipun kehidupan dunia. Hubungan kita dengan mereka seharusnya tidak lebih dari muamalat untuk kepentingan manusia, selain itu tidak ada. Karena mereka ternyata sejak zaman nabi sampai sekarang tidak lebih dari manusia-manusia ediot yang tdak dapat diajak berpikir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*