No : 3/10
Tanggal: 27 Dzulqa’dah 1432 H/27 Oktober 2011 M
Seruan Kepada Masyarakat Dunia untuk Memberitahukan kepada Mereka
tentang Kekejaman Negara Rusia terhadap Kaum Muslim Rusia
Hizbut Tahrir merupakan partai politik, ideologinya adalah Islam. Partai ini beraktifitas di Rusia. Hizb menyeru kepada Islam. Hizb menjelaskan ide-idenya melalui diskusi di masyarakat dan Hizb melakukan hal itu hanya secara damai. Begitulah yang dituntut oleh Islam. Allah SWT berfirman:
لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam) (QS al-Baqarah [2]: 256)
Akan tetapi kekejaman yang belum pernah terjadi telah dilakukan kepada orang-orang yang menyerukan Islam secara damai. Tidak ada perdebatan bahwa Bashkortostan merupakan wilayah Rusia yang paling tinggi melakukan kekejaman itu. Penguasa negara bagian tersebut (Bashkortostan) telah melakukan penangkapan massal terhadap kaum Muslim selama sepuluh tahun terakhir ini. Aksi-aksi penangkapan itu telah dimulai pada tahun 2004, setelah melarang Hizb secara resmi dan dinas keamanan mensifati Hizb dengan kekerasan spesifik dan melanggar hukum.
Kami syabab Hizbut Tahrir, ingin mengarahkan perhatian dunia kepada semua kejahatan yang dilakukan terhadap masyarakat yang ingin hidup menurut agama mereka. Mereka hanya mengatakan “Tuhan kami adalah Allah dan agama kami adalah Islam”.
Pemerintah Rusia di Moskow selama tujuh tahun ini menutup mata terhadap kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh Dinas Keamanan di Bashkortstan. Pemerintah Rusia tetap memandang situasinya baik-baik saja, ketika orang-orang disiksa dan dibunuh karena pandangan hidup atau keyakinan mereka di dalam kehidupan. Kremlin ingin menakuti setiap orang yang menyalahinya secara ide di negeri tersebut. Akan tetapi, upaya Kremlin itu tidak akan berguna. Sebab kami menyerukan Islam atas dasar kesadaran dan kemauan kami sendiri sesuai kemampuan kami dan kami paham apa yang tengah menunggu kami di jalan tersebut.
Tidak ada satu alasan pun bagi terjadinya penganiayaan ini. Belum pernah sekalipun dilakukan pengadilan secara resmi terhadap orang-orang muslim itu. Tetapi media massa telah memberikan cap buruk terhadap orang-orang muslim itu.
Mereka itu, singkat kata, mereka membenci kaum Muslim secara terang-terangan dan tanpa rasa malu sedikit pun.
Berikut ini beberapa fakta penganiayaan tersebut. Kami hanya ingin membicarakan satu negara bagian di Rusia dalam masalah ini, yaitu Bashkortostan. Meski sebenarnya kondisi tersebut sama saja di semua negara bagian lainnya, baik dalam hubungannya dengan kaum Muslim ataupun Hizbut Tahrir secara spesifik.
Pertama-tama, kami ingin menceritakan kejahatan paling akhir terhadap enam orang Muslim di Bashkortostan. Mereka ditangkap pada tanggal 21 Oktober 2011 di Sibaj. Rumah keenam muslim tersebut digeledah. Selama penggeledahan itu terjadi sejumlah pelanggaran. Keenamnya mengalami penyiksaan brutal selama 12 jam: mereka dipukuli dan ditendang, mereka ditutup matanya terus menerus, dan kepala mereka dibungkus karung. Mereka dipukuli dengan pipa. Mereka dibekap dengan topeng gas. Celana mereka dilepas dan bagian tubuh belakang mereka dipukuli. Mereka diancam akan diperkosa. Mereka dipukuli dengan tongkat besi dan tongkat besi itu dijejalkan ke mulut mereka. Ikatan mereka tidak dilepaskan selama 8 jam. Rambut dan jenggot mereka ditarik dan dibakar. Mereka juga disiksa dengan bentuk siksaan lainnya. Salah seorang yang ditahan itu patah 4 tulang rusuknya. Mereka dikenai tuduhan kriminal sesuai pasal 282 ayat 1 dan 2 undang-undang pidana Federasi Rusia. Kejahatan-kejahatan itu menjadi puncak dari perang yang tiada henti terhadap Islam selama tujuh tahun ini.
Setelah keputusan tak berdasar dari Pengadilan Tinggi Federasi Rusia pada tanggal 14 Februari 2003, yang menganggap Hizbut Tahrir yang merupakan partai politik, sebagai partai teroris, maka dinas keamanan mulai melakukan penganiayaan terhadap kaum Muslim di semua negara bagian secara tak manusiawi. Dinas intelijen Rusia dan kementerian dalam negeri Rusia di Republik Bashkortostan mengizinkan dirinya sendiri untuk melakukan semua bentuk pelanggaran secara telanjang terhadap Hak Asasi Manusia dan semua standar hukum internasional. Mereka baik penyidik maupun hakim melakukan apa saja yang mereka inginkan dan menyalahi undang-undang, mereka dengan sadar menjatuhkan tuduhan dan vonis bersalah meski semua fakta menetapkan bahwa itu merupakan tuduhan palsu.
Pada bulan Desember 2004 karena penilaian Pengadilan Tinggi terhadap Hizbut Tahrir sebagai organisasi teroris, Dinas Keamanan Federal Rusia (the Federal Security Service) di kota-kota Bashkortostan melakukan penganiayaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka mendobrak sejumlah rumah dan menggeledahnya. Mereka letakkan senjata dan amunisi di rumah-rumah kaum Muslim itu. Mereka menyiksa orang-orang yang ditangkap agar mereka mengakui melakukan aktifitas terorisme. Aparat dinas keamanan mendatangi penjara-penjara dan menyiksa para tahanan secara brutal. Pada tangal 4 Agustus 2005 Pengadilan Tinggi di Federasi Rusia menjatuhkan vonis kepada 9 orang berikut:
1. Alibayev Marsel Uralovitch, kelahiran tahun 1974 – divonis 8 tahun penjara dengan pengamanan tingkat tinggi.
2. Ahmetsafin Musa Sharifoviсh, kelahiran tahun 1977 – divonis 7 tahun 6 bulan penjara dengan pengamanan tinggi.
3. Gabdrahmanov Rinat Rifovich, kelahiran tahun 1968 – divonis 8 tahun 6 bulan penjara dengan pengamanan tingkat tinggi.
4. Gayanov Bulat Marsovich, kelahiran tahun 1972 – divonis 7 tahun 6 bulan penjara dengan pengamanan tingkat tinggi.
5. Gayanov Salavat Marsovich, kelahiran tahun 1976 – divonis 5 tahun penjara dengan pengamanan tingkat tinggi.
6. Gayanov Mars Gabdullovich, kelahiran tahun 1951 – divonis 4 tahun 6 bulan penjara biasa.
7. Gumerov Ilgiz Railjevich, kelahiran tahun 1978 – divonis 3 tahun 6 bulan penjara di penjara biasa.
8. Ryadinskiy Vitaliy Nikolaevich, kelahiran tahun 1976 – divonis 8 tahun penjara dengan pengamanan tingkat tinggi.
9. Saveljev Evgeniy Anatoljevich, kelahiran tahun 1984 – divonis 4 tahun 6 bulan penjara di penjara biasa.
Menurut ucapan perwakilan Civil Assistance Committee and Memorial, sebuah organisasi pembela HAM, ia mengatakan: “vonis hukuman terhadap orang-orang yang berpartisipasi di dalam Hizbut Tahrir, termasuk sembilan orang yang dijatuhi vonis kemarin, adalah vonis hukuman yang didasarkan pada motiv ideologi”. Pernyataan Kasjyanov A.A, kepala departemen kasus-kasus prioritas di kantor kejaksaan republik Bashkortostan memberikan konfirmasi atas hal tersebut. Ia mengatakan di depan isteri salah seorang yang terhukum: “tidak ada seorang pun yang mengatakan bahwa mereka adalah teroris. Akan tetapi kami punya keputusan Pengadilan Tinggi …”.
Adapun tuduhan atas kepemilikan senjata dan bom, maka informasi-informasi yang kami miliki menunjukkan bahwa senjata dan bom itu diletakkan di rumah Alibayev dan Gabdrahmanov. Senjata juga mereka taruh selama pencarian di rumah akhi Ryadinskiy dan akhi Gayanov. Tetapi keduanya tidak dikenakan tuduhan menurut pasal 222 Undang-Undang Pidana Federasi Rusia. Hal itu menunjukkan secara tidak langsung adanya rekayasa pengenaan pasal tersebut terhadap Alibayev dan Gabdrahmanov. Sementara situasi terlihatnya amunisi di rumah Gumerov adalah untuk membenarkan asumsi adanya unsur provokasi.
Organisasi HAM juga memiliki informasi bahwa aparat penegak hukum melakukan kejahatan melawan hukum secara terang-terangan sejak penangkapan dan selama interogasi dan penyidikan. Bukti tuduhan berdasarkan pasal tentang keterlibatan di organisasi terlarang, dan pembentukan kelompok kriminal, diperoleh menggunakan penyiksaan dan tekanan kejiwaan yang disertai pelecehan terhadap emosi keagamaan para tersangka.
Keputusan Pengadilan Tinggi tanggal 14 Februari 2003 seputar 15 gerakan islam yang dinilai sebagai organisasi teroris dan dilarang, keputusan itu diputuskan di dalam pengadilan tertutup tanpa partisipasi perwakilan dari gerakan-gerakan tersebut dan juga tidak disebarkan di media. Teks keputusan tidak diberikan kepada para imam masjid sehingga mereka tidak bisa menjelaskan secara detil kepada para jamaah dan mereka yang kepentingannya secara langsung bersentuhan dengan keputusan tersebut.
Organisasi HAM, Memorial, baru menerima teks keputusan resmi itu pada bulan Juli 2005, dua tahun setelah keputusan itu dikeluarkan dan telah menimbulkan berbagai efek negatif. Memorial menerimanya hanya setelah permintaan disampaikan berulang-ulang oleh Gannushkina S.A, seorang anggota Dewan di bawah Presiden Rusia Tentang Institusi Masyarakat Sipil dan HAM, kepada Lebedev V.M, presiden Pengadilan Tinggi Federasi Rusia. Permintaan pertama disampaikan oleh Gannushkina S.A pada bulan Juli 2004, tetapi tak diacuhkan.
Begitulah, keputusan pembatasan HAM dan kebebasan warga itu menjelaskan bahwa itu merupakan aktifitas rahasia. Dan itu merupakan perkara yang terlarang menurut Undang-Undang Federasi Rusia.
Bahkan setelah dikeluarkan vonis sekalipun, kaum Muslim tidak dibiarkan. Mereka masih terus ditindas melalui administrasi penjara.
Aparat intelijen tidak berani mulai melakukan penindasan terhadap kaum Muslim dalam jangka waktu yang lama setelah keputusan itu. Akan tetapi setelah April 2008, penangkapan kaum Muslim Bashkortostan mulai disertai penyiksaan dan pengadilan sekedar formalitas saja. Maka sejak April 2008 mulai terjadi gelombang penindasan baru di kota-kota republik Bashkortostan.
Pada tanggal 4 April lebih dari 30 orang Muslim ditangkap. Dinas Keamanan melakukan penggeledahan terhadap rumah lebih dari 22 orang kaum Mukmin.
Jika pada tahun 2004 Dinas Keamanan menaruh senjata di rumah-rumah kaum Muslim untuk memenjarakan mereka, maka hari ini Dinas Keamanan itu cukup meletakkan literatur islami. Berdasarkan hal itu, kepada 6 penduduk Oufa dikenakan tuduhan berafiliasi kepada Hizbut Tahrir. Dan mereka secara riil dijatuhi hukuman tahanan. Keenam orang itu adalah:
1. Shakirov Albert Zakievich, kelahiran tahun 1966
2. Lukmanov Azat Razifovich, kelahiran tahun 1975
3. Minnibaev Tagir Fanisovich, kelahiran tahun 1981
4. Shamil Sharipov , kelahiran tahun 1977
5. Rustam Latypov , kelahiran tahun 1976
6. Ajrat Ahmetshin, kelahiran tahun 1977
Orang-orang dari Bajmak dan Sibaj juga ditahan dan dipenjarakan, antara lain:
- Ajnur Sagadeev , kelahiran tahun 1982
- Ajnur Bajsuakov, kelahiran tahun 1979
- Alexey Putintsev, kelahiran tahun 1976
Warga yang berasal dari Davlekanovo juga dipenjarakan.
Semua orang yang ditahan itu dipukuli untuk mendapatkan “pengakuan” yang diperlukan untuk investigasi.
Penangkapan dilanjutkan pada tahun 2009 di Djurtjuli dan Ufa. Ada sekitar 20 penangkapan dilakukan seraya melanggar HAM. Pada tanggal 22 September dijatuhkan vonis penjara terhadap enam orang dari mereka, yaitu:
1. Rustam Latypov, kelahiran tahun 1976
2. Shakirov Albert Zakievich, kelahiran tahun 1966
3. Lukmanov Azat Razifovich, kelahiran tahun 1975
4. Ildar Muhametdinov, kelahiran tahun 1975
5. Shamil Husnijarov, kelahiran tahun 1982
6. Ilgiz Salahov, kelahiran tahun 1975
Pada tahun 2010 masalah serupa menimpa kaum Muslim di Tuimazy, Meleuz dan Mrakovo, dimana tuntutan hukum diajukan dan mereka divonis penjara secara riil.
Tahun 2011 memperlihatkan puncak pelanggaran undang-undang oleh Dinas Keamanan di Bashkortostan. Pada tangal 17 Maret, sejumlah orang Mukmin berkumpul untuk minum teh. Namun orang-orang bersenjata segera menggerebek mereka tanpa sebab dan mereka dibawa ke markas Dinas Keamanan dalam negeri. Setelah tindakan-tindakan melanggar hukum oleh aparat Dinas Intelijen tidak bisa lagi ditolerir, pada tanggal 25 Maret 2011 kaum Muslim keluar melakukan demonstrasi damai untuk menuntut hak mereka. Dan bukannya mempelajari masalahnya dan memahami sebab yang mendorong kaum Muslim melakukan demonstrasi, sebaliknya pemerintah Republik Bashkortostan justru mendorong Dinas Keamanan untuk melawan para demonstran. Berikutnya, pada tanggal 6 Arpil, sepuluh orang yang ikut demonstarsi damai itu ditangkap. Mereka disiksa secara brutal oleh aparat Kementerian Dalam Negeri dan Dinas Keamanan Federal. Delapan orang dari mereka dikenai tuduhan pidana sesuai pasal 282 ayat 2. Mereka adalah:
- Shamil Galimov, kelahiran tahun 1980
- Rustem Galljamov, kelahiran tahun 1984
- Michae lToptygin, kelahiran tahun 1983
- Ildar Ibragimov, kelahiran tahun 1975
- Ruslan Zajnullin, kelahiran tahun 1991
- Ajrat Ahmetshin, kelahiran tahun 1977
- Mansur Sharipov, kelahiran tahun 1988
- Alexey Hamadeev, kelahiran tahun 1981
Semua pengaduan kaum Muslim terkait penyiksaan dan penghinaan diterima oleh Dinas Keamanan dan dinas menampakkan seolah-olah pengaduan itu dikirimkan ke otoritas pengawas, namun nyatanya semua itu tidak pernah keluar dari laci mereka. Hingga hari ini, kaum Muslim di republik Bashkortostan tanpa perlindungan dari aksi-aksi Dinas Keamanan yang menyerupai binatang buas haus darah yang tidak bisa berhenti dari melakukan kebrutalan. Mereka terus melakukan penghinaan dan merekayasa tuduhan hukum terhadap kaum Mukmin. Kedengkian mereka terhadap kaum Muslim sampai pada batas di mana mereka menangkapi isteri-isteri kaum Muslim yang punya anak-anak kecil (balita). Para wanita itu juga mengalami penindasan oleh aparat Kementerian Dalam Negeri Republik Bashkortostan:
- Shakirova Lilija Ramilevna, kelahiran tahun 1982, ibu dari 4 orang anak.
- Mannapova Julia Kazihanovna, kelahiran tahun 1984, ibu dari 2 orang anak kecil (balita),
- Minibaeva Elmira Junirovna, kelahiran tahun 1985, ibu dari 2 orang anak
Ketiganya dikenai tuduhan sebagai funadamentalis.
Tindakan-tindakan aparat keamanan di Bashkortostan menyerupai tindakan-tindakan binatang buas sebab kebrutalan dan kekejaman mereka tidak bisa digambarkan. Pada bulan September 2011 dalam sebuah penahanan pra-penjara no. 1 di kota Oufa, Sharipov Mansur Maratovich mengalami pukulan. Tidak ada seoran pun aparat yang dihukum padahal pukulan itu telah dikorfirmasi oleh para pembela HAM.
Aksi penangkapan makin meningkat setiap hari. Tidak ada satu kota pun yang tersisa di mana kaum Muslim di dalamnya mendapatkan perlindungan hukum. Pengadilan telah meluas ke kota Birsk, Salavat, Oufa. Penangkapan itu berlangsung disertai berbagai bentuk pelanggaran besar terhadap Undang-Undang Federasi Rusia dan standar-standar hukum internasional. Rumah milik tiga orang muslim telah digeledah pada pertengahan September lalu di kota Sterlitamak dimana buku-buku Hizbut Tahrir ditemukan dari rumah-rumah itu. Setelah itu tuduhan hukum terhadap mereka pun diajukan.
Aparat-aparat intelijen Rusia dengan bersenjata pada tanggal 8 Oktober 2011 lalu mendobrak sebuah flat yang ditinggali oleh empat orang Muslim. Orang-orang yang ditangkap itu dikirim ke “ruang penyiksaan” yang berlokasi di Krupskaya St. 19, gedung kantor Federal Security Council. Hanya di Bashkortostan saja, sepuluh orang anggota Hizbut Tahrir telah dikirim ke ruang yang serupa setahun pasca pelarangan aktifitas Hizbut Tahrir.
Wahai orang-orang, Anda adalah orang-orang yang memiliki akal dan Anda mampu membedakan antara kebaikan dari keburukan! Anda bisa bertanya kepada Rusia dan otoritasnya tentang hubungannya dengan rakyatnya ini. Siapa yang memberinya hak untuk bertindak brutal, memukuli dan memenjarakan orang-orang disebabkan keteguhan mereka di atas pandangan mereka?
مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ ۖ فَمِنْهُم مَّن قَضَىٰ نَحْبَهُ وَمِنْهُم مَّن يَنتَظِرُ ۖ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا
Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya) (QS al-Ahzab [33]: 23)
Juru Bicara Kantor Media
Hizbut Tahrir
Usman Salihov
Bersabarlah wahai saudaraku, insyaAllah balasan bagi kalian adalah surga.