Semalam, wakil Presiden Boediono kedatangan tamu Direktur Pelaksana Bank Dunia, Sri Mulyani, di Kantor Wakil Presiden. Para wartawan, baru mengetahuinya keesokan harinya.
Meski pertemuan tersebut merupakan kunjungan kehormatan, namun sayangnya hal itu tidak masuk dalam agenda resmi di website Wakil Presiden. Para wartawan yang berada di Istana Wakil Presiden saat itu juga tidak mengetahui keberadaan Sri Mulyani.
Saat ditanya apakah pertemuan tersebut diam-diam dan terkesan menghindar, Juru Bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat, membantahnya. Ia mengatakan pertemuan itu hanya membicarakan perkembangan terbaru (update) situasi global. “Gak ada yang spesifik, update situasi global saja,” katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Yopie mengatakan dalam pertemuan tersebut tidak ada pembicaraan terkait kasus Century. “Gak ada,” katanya.
Yopie mengatakan, hal itu hanya kunjungan kehormatan saja. Sri Mulyani menurut Yopie datang sekitar 30 menit dari pukul 15.00 WIB sampai dengan 15.30 WIB. Sri Mulyani datang bersama Country Director Bank Dunia Stefan Koeberle dan empat pejabat Bank Dunia lainnya.
Sebelumnya Mantan Menteri Keuangan tersebut bersama dengan Boediono (semasa menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia) dinilai DPR terkait dengan kasus Century. Pansus Century yang dibentuk DPR menilai adanya keterlibatan keduanya. Beberapa Fraksi DPR bahkan menilai keduanya harus bertanggungjawab dalam masalah Century. (republika.co.id, 9/11/2011)
Sistem busuk (demokrasi) hanya menghasilkan kebusukan. Hukum (sistem hukum pun yg sdh amburadul) hanya berlaku bagi kaum pinggiran dan rakyat jelata! Elit politik penguasa ibarat para raja, hukum bisa dibeli, disiasati, ditelikung! Dan rakyat jelata (demokrasi) kudu bisa nrima!