AS menyatakan telah mengkaji kembali kebijakannya tentang gerakan Islam, khususnya Ikhwanul Muslimin. AS akan menerima apapun hasil pemilu Mesir dan akan bekerjasama dengan Ikhwanul Muslimin atau gerakan politik yang menang. Dalam hal ini, Dr Essam Erian, Wakil Presiden Partai Kebebasan dan Keadilan, di kontor pusat partai pada hari Senin (14/11) menerima Yakub Wales, seorang pejabat Biro Timur Dekat di Departemen Luar Negeri AS dan Peter Shi, sekretaris kedua Biro Ekonomi dan Politik Kedutaan Besar Amerika di Kairo.
Erian mengungkapkan bahwa Partai Kebebasan dan Keadilan memahami betul tentang peran AS di kawasan Timur Tengah dan dunia. Sehingga ia berharap AS mulai mendengarkan suara dari masyarakat Arab, menghormati kehendaknya yang kuat dalam membangun rezim Arab yang demokratis, yang terinspirasi oleh budaya Arab dan Islam, serta menekankan nilai-nilai agama dan menambahkan model baru pada sistem demokrasi di dunia.
Mengingat, AS hanya akan menerima hasil pemilihan yang berlangsung bebas dan adil. AS akan berkerjasama dan menghormati pemerintah Arab baru. ditekankan bahwa demokrasi artinya perdamaian, stabilitas, pembangunan dan kemakmuran di kawasan Timur Tengah. Bahkan ini merupakan kepentingan seluruh dunia.
Sementara itu, Yakub Wales mengungkapkan bahwa pemerintah AS sedang mengkaji ulang sikap sebelumnya. AS menghormati keinginan dan kehendak rakyat Arab dalam membangun sistem demokrasi. Dikatakan bahwa pentingnya melindungi hak-hak publik dan kebebasannya, serta melindungi kaum minoritas dan menjaga hak-hak perempuan.
Erian menjelaskan bahwa rakyat Mesir hidup dalam kesetaraan, tidak menganggap bahwa di tengah-tengah kita ada kaum minoritas. Namun semuanya adalah warga negara yang dalam sistem demokrasi memiliki hak-hak yang sama. Sejarah kami membuktikan bahwa berlangsungnya masa-masa penuh toleransi dan hidup berdampingan. Masa-masa seperti itulah yang telah mewarnai kehidupan rakyat Mesir. Sementara suasana ketegangan hanya beberapa tahun, itupun terjadi karena faktor keadaan sejarah tertentu saja.
Pada akhir pertemuan Erian menekankan pentingnya sikap pemerintah AS untuk mendukung hak-hak Palestina dan menghormati keinginan rakyat Palestina untuk mendapatkan Negara yang bebas dan mendeka, serta mengutuk serangan-serangan yang berulang-ulang terhadap warga Palestina, baik berupa pembunuhan maupun penangkapan oleh pasukan pendudukan Israel (moohet.com, 15/11/2011).
memangnya ada apa kebijakan yang di keluarkan Amerika (laknatullah) yang tidak mengandung kepentingan……! herannya kok malah banyak orang bangga menggunakan produk dari Negara ubur-ubur itu. bangga bukanya menggunakan produk seperti fasion, dan elektronik….. tapi bangga mempromosikan sistem yang menyengat (sifat ubur-ubur) harga diri bangsa, dan Agama……!
kalau amerika merestui,pasti ia sudah memastikan racunnya sudah meresap dengan baik…itulah racun DEMOKRASI. Sayang jika masih ada racun ini, Islam dan kaum Muslimin tetap akan hancur,sadarlah wahai pejuang Islam, Ummat tidak bisa diperdagangkan nyawanya. Hati-hatilah dengan imperialisme as