Telah dihancurkan sebuah masjid di distrik Mullaitivu, di Provinsi Utara Sri Lanka oleh kaum ekstrimis Hindu, lalu dibangun sebuah pusat Hindu untuk meditasi dan tempat yoga. Bahkan pusat ini diresmikan minggu ini.
Kaum Muslim sudah tinggal di daerah ini sejak tahun 1965, dan jumlah keluarga Muslim ada 165 keluarga pada saat itu. Mereka telah memiliki hal-hal khusus yang menjadi kebutuhannya, seperti masjid, sekolah, pemakaman, dan lain-lain.
Masjidnya bernama “Masjid Firdaus”. Mereka melaksanakan shalat lima waktu di masjid ini hingga geng teroris “Macan Tamil Eelam (LTTE)” melakukan pembunuhan dan pengusiran kaum Muslim dari wilayah timur dan utara. Di samping masjid itu ada sekolah untuk kegiatan pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an.
Ketika kaum Muslim kembali ke tanah asal mereka, setelah berakhirnya perang sipil, mereka menemukan bahwa masjid itu beberapa bagian telah hancur. Kemudian beberapa lembaga Islam mencoba untuk membangun kembali, namun upaya mereka gagal.
Meskipun ada bukti yang cukup bahwa masjid dan tanahnya adalah milik kaum Muslim, namun telah diresmikan pusat Hindu persis di atas lokasi masjid itu.
Dengan adanya banyak kaum Muslim di pusat-pusat kepemimpinan, maka pertanyaan yang mendesak: Apakah tokoh-tokoh politisi Muslim akan mengambil tindakan, khususnya tentang kejadian ini? (almokhtsar.com, 23/11/2011).