Rezim Rusia telah kehilangan akal pikirannya, tak mampu hadapi geliat dakwah syariah dan khilafah, pihak keamanan setempat malah melanjutkan penangkapan para pemuda pengemban dakwah. Tiga pemuda Hizbut Tahrir ditangkap di Bashkortostan Rusia, seperti dilaporkan Kantor Berita Interfax, 17/11/2011.
Sebuah unit organisasi Islam Hizbut Tahrir, yang disebut oleh Interfax dilarang di Rusia, ditutup dalam sebuah operasi polisi yang dilakukan di kota Davlekanovo di Republik Bashkortostan, seperti disampaikan Jurubicara Kementrian Dalam Negeri setempat.
Tiga warga setempat, usia 24-31 tahun, ditahan atas dugaan pengaturan unit Hizbut Tahrir ini dan secara aktif berpartisipasi di dalamnya.
Beberapa diantara mereka telah diadili sebelumnya atas tuduhan yang mengada-ada, jurubicara mengatakannya sebagai tuduhan membentuk sebuah organisasi ekstrimis.
Penyidik telah menetapkan bahwa unit yang beroperasi di Davlekanovo dari tahun 2010 sampai November 2011. Para anggotanya terlibat dalam mendistribusikan literatur ke-Islaman, di mana mereka menyebutnya sebagai literatur ekstrimis, dan mempromosikan ide-ide Hizbut Tahrir.
“Sejumlah besar pamflet, serta bahan-bahan audio dan video yang mempromosikan ide Hizbut Tahrir disita dari apartemen dari orang yang ditahan selama penggerebekan resmi,” katanya.
Penguasa setempat membuka kasus tersebut dan dianggap sebagai kasus kriminal berdasarkan tuntutan mempertahankan operasi organisasi ekstrimis. Pengadilan lokal saat ini sedang mempertimbangkan pembatasan pra-peradilan para tersangka.
Hizbut Tahrir merupakan sebuah partai politik yang ideologinya Islam. Dalam menjalankan aktivitasnya, gerakan yang lahir di bumi al-Quds Palestina ini tidak pernah menggunakan kekerasan. Di Rusia, Hizbut Tahrir sangat aktif menjalankan aktivitasdakwah Islam melalui diskusi dan aktivitas intelektual lainnya.
Namun, rezim Rusia tak mampu menghadapi debat intelektual gerakan ini. Sejak 14 Februari 2003, sebuah keputusan yang tak berdasar dibuat oleh Mahkamah Tinggi Federasi Rusia yang menetapkan bahwa partai politik Islam ini sebagai organisasi teroris. Sejak itulah, Rusia menzalimi kaum Muslim Rusia. Sudah banyak para pemuda Hizbut Tahrir yang dijebloskan ke penjara dengan tuduhan yang dipaksakan.
Sekalipun mendapatkan perlawanan dakwah, para pemuda Hizbut Tahrir terus meningkatkan aktivitas dakwah Islam di Rusia secara terbuka, tanpa kekerasan, serta tetap bersifat intelektual. Bahkan, baru-baru ini, secara resmi Hizbut Tahrir Rusia meluncurkan situsnya berbahasa Rusia. Aktivitas intelektual Hizbut Tahrir di Rusia dapat diakses secara terbuka melalui situs halaman website merek di http://www.hizb-russia.info.
Demikianlah, lagi-lagi rezim Rusia kebakaran jenggot dengan geliat dakwah yang dilakukan oleh para pemuda Muslim dari Hizbut Tahrir di negeri tersebut. Ketidakmampuan mereka menghadapi debat intelektual mendorong rezim setempat melakukan penangkapan demi penangkapan.
Hal itu merupakan sunnatullah, ketika sebuah kelompok Islam menjalankan aktivitas dakwah mengikuti metode kenabian hingga suatu saat ketika pertolongan tiba dengan tegaknya Khilafah yang akan menyatukan negeri kaum Muslim di seluruh dunia. Insya Allah, semakin dekat!(syabab.com, 23/11/2011)