Diskusi Ramadhan HTI: Golput Cermin Kegagalan Partai Politik

HTI-Press. Maraknya golput (golongan putih) yang menjadi pemenang dalam berbagai pilkada belakangan ini dengan prosentase yang sangat signifikan, antara 30 – 50 persen merupakan indikasi kegagalan partai politik dalam meraih hati masyarakat. Sementara hadirnya bulan suci Ramadhan justru menumbuhkan spirit kerinduan masyarakat kepada kelompok dakwah yang benar-benar bisa memperjuangkan kepentingan rakyat secara luas. Demikian hasil pembahasan dalam Diskusi Ramadhan dan bedah Majalah Al-Waie yang dilaksanakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD II Kota Bogor di Pusat Pengembangan Islam Bogor (PPIB) pada hari Sabtu siang, tanggal 6 September 2008.

Banyaknya partai saat ini yang lebih menjadi entitas politik yang berorientasi kekuasaan dan keuntungan materi ketimbang mengurusi urusan rakyat disinyalir akan membuat rakyat semakin apatis mengikuti hajatan pilkada. Rakyat hanya dijadikan mass voter kemudian setelah para petualang politik berkuasa rakyat pun ditinggalkan, demikian tegas Yahya Abdurrahman. Kondisi ini setidaknya mencerminkan begitulah watak demokrasi yang saat ini diagung-agungkan oleh sebagian besar manusia saat ini.

Ditambahkannya bahwa tidak adanya perbedaan siginifikan antara satu parpol dengan parpol lainnya, baik yang berbasis massa Islam maupun nasionalis sekuler juga menjadi sebab kebingungan masyarakat yang pada gilirannya juga akan menimbulkan apatis akut. Apalagi sistem politik yang dipakai pedoman saat ini ternyata faktanya hanya menguntungkan para pemilik modal yang melahirkan corporate state menambah kekecewaan masyarakat. Mereka tidak menemukan sosok parpol alternatif yang bisa mengentaskan permasalahan mereka.

Sementara, Islam justru belasan abad yang lampau yaitu di dalam Al Qur’an sudah memberikan gambaran mengenai wajibnya keberadaan sekelompok umat yang mengemban tugas menyeru kepada kebaikan Islam, mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Itulah seharusnya yang menjadi tugas utama partai politik saat ini. Demikian tambah Boni Shallehudin dari DPD HTI Kota Bogor.

Parpol masa depan yang bisa memenuhi harapan masyarakat adalah partai yang memiliki konsep dan mendidik masyarakat dengan pemahaman yang benar. Bisa membimbing masyarakat untuk merencanakan masa depannya dan membimbing mereka untuk bisa meraih rencananya tersebut. Lebih dari itu,, bukan hanya tujuan dunia tetapi tujuan akhirat yang lebih kekal,” kata Boni.

Dalam acara yang sesekali diiringi teriakan takbir dari peserta tersebut, juga dikupas mengenai kegagalan sistem demokrasi yang melahirkan politisi yang hanya berorientasi jabatan bukan pelayanan sehingga sistem ini diyakini telah gagal dari asasnya. Sudahlah begitu, ongkos politik yang ditimbulkannya juga luar biasa mahal. Sistem politik Islamlah yang mampu menjawab permasalahan ummat saat ini, baik masalah ekonomi, politik, kesehatan, pendidikan, pengelolaan sumber daya alam dan sebagainya, demikian kesimpulan akhir sesi diskusi Ramadhan ini. (li)

Diskusi Ramadhan dan bedah al-wa’ie dengan Pembicara: Ir. Yahya Abdurrahman ( Redaktur Senior al-wa’ie ) dan Boni Shalehuddin ( DPD HTI Kota Bogor ) mengupas tuntas tentang Fenomena Golput dan Kegagalan Partai Politik

4 comments

  1. Lee el Mandary-Sulbar

    Yaa..iyyalah…
    orang awam juga tau kok,kalo parpol yang ada sekarang,gemarnya mengumbar janji belaka.Mereka berbuat bukan untuk kepentingan rakyat,tapi demi kelompok mereka dan para penyokong dana mereka.maka…wajar pula kalo rakyat juga sudah tidak percaya lagi. Belum lagi visi dan misi perjuangan parpol sekarang bukan untuk menegakkan hukum Allah,tapi justru semakin memperkokoh cengkraman hukum Thaoghut. Proses edukasi kepada rakyat pun sangat minim,kalo tidak dikatakan tidak ada.Bagaimana tidak,aktivis Parpol menyepa rakyat pun saat kampanye,setelah pemilihan usai rakyat pun “gud bai”…..
    Umat sekarang hanya merindukan gerakan,partai yang benar2 ikhlas berbuat untuk rakyat,yang akan membawa umat kepada kesejahteraan dunia dan keselamatan akhirat dengan meretas jalan yang shahih,itulah ISLAM.

  2. golput is the best.sekarang bnyk parpol islam,tpi ketika kampanye yg dipertontonkan artis bugil,artis pke rok pendek ketat.ironisnya ulama partai itu cuek2 sj.hati mereka hny uang n kekuasaan.

  3. 2. Siste pemilihan nama CALEG sekarang sudah tidka lagi berdasarkan partai masyarakat sudah tidak lagi memilih partainya darimana tapi masyarakat lebih memilih kualifikasi calegnya, apapun partainya jika caleg/orangnya baik, kualified pasti akan dipilh oleh masyarakt. Terlebih jika orang terebut tidak menebarkan kebencian, permusuhan dan perselisihan terhadap kelompok lain, karena masyarakat tahu bahwa suatu agama seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai universal dan menjauhi sikap permusuhan dan kebencian terhadap kelompok lain. Dan menurut saya Demokrasi jauh lebih berharga dari pada konflik antar kelompok yang berkempanjangan dan tidak pernah mencapai garis finish.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*