Pelaku pembantaian asal Norwegia Anders Behring Breivik seharusnya diletakkan di fasilitas psikiater bukan di penjara. Hal itu dikatakan jaksa Norwegia setelah dilakukan pemeriksaan mental yang menyebut pelaku pengeboman dan penembakan yang menyebabkan 77 orang tewas itu tidak waras.
Pemeriksaan yang diperintahkan pengadilan itu menemukan bahwa militan anti-Muslim itu psikosis saat melakukan serangan pada 22 Juli. Hal itu berarti Breivik secara mental tidak bisa dihukum dan dipenjara atas aksi pembantaian terparah sepanjang sejarah Norwegia tersebut.
Laporan yang disusun oleh dua psikiater yang menghabiskan 36 jam berinteraksi dengan Breivik itu akan dievaliasi oleh panel pakar sebelum pengadilan Oslo memutuskan kondisi mental pria tersebut.
Kesimpulan itu mengejutkan banyak orang dan bertolak belakang dengan pernyataan awal kepala panel pemeriksa Breivik yang menyebut sangat tidak mungkin Breivik dinyatakan tidak waras karena serangan yang dilakukannya direncanakan dan dilaksanakan dengan sangat teliti.
Namun, jaksa Norwegia menyebut pemeriksaan psikiateris yang dilakukan menyebut Breivik sebagai seseorang yang hidup di dunia delusi dan schizophrenia paranoid yang lepas dari realitas. (mediaindonesia.com, 30/11/2011)
Dunia barat seringkali menyederhanakan masalah perilaku dengan legitimasi gangguan jiwa. Dikit-dikit sebuah kasus dimaklumi sebab indikasi gangguan jiwa. Contoh sederhana misalnya ketika orang yang suka mengambil/ mencuri barang (walaupun ybs normal) dinilai gangguan jiwa yang disebut dengan kleptomania. Demikian juga beberapa waktu lalu psikiater dari barat menilai bahwa Rian sang penjagal manusia dari Jombang yg jelas2 normal juga dinilai mengidap gangguan jiwa (psikopat). Nah, tuk kasus Breivik di Norwegia ini lagi-lagi dinilai gangguan jiwa (psikosis). Saya curiga, itu semuanya hanya kedok agar terbebas dari hukum. Bagaimanapun ketika berhasil membunuh hampir seratus manusia dengan tembakan, jelas ada kondisi normal sejak dari bagaimana mempersiapkan senjata scr sempurna hingga presisi penembakan,dst. Begitulah profile kafir barat. Anehnya, ketika kasus penembakan belum terungkap, langsung mereka menuduh pelakuknya adalah teroris! Begitulah kelakuan orang kafir. Ya, hanya Islam sebagai solusi terbaik dengan Syariah dan Khilafahnya.