Diujung tahun 2007, masyarakat Islam di Sydney Australia, mengadakan satu pertemuan dalam bingkai TALK SHOW. Tepatnya pada tanggal 30 Desember jam 11 am, bertempat di Masjid Al-Hijrah
Acara Talk Show ini dipandu oleh Bapak Michael dengan menampilkan empat pembicara, yaitu :
Bapak Anton Rahmadi (Master alumni
Bapak Cecep Haji Solehudin (alumni Al Azhar University, Mesir).
Bapak Ardi (Alumni Al Azhar, Mesir) dan Bapak Noorsjamsi. (alumni STM Pembangunan Jakarta—civil engenering).
Pada kesempatan pertama Bapak Anton Rahmadi menyampaikan makalahnya dengan judul Pilar Utama Peradaban Islam : Pangan Halal. Menurut Bapak Anton untuk mewujudkan peradaban Islam bisa dimulai dengan perhatian kita terhadap konsumsi makanan halal. Allah SWT tidak akan memberikan pertolongan kepada umat Islam untuk bangkin apabila umat Islam masih banyak yang mengkonsumsi makanan yang Tidak Halal.
Pada kesempatan kedua Bapak Cecep H Solehudin menyampaikan makalahnya yang berjudul Kebangkitan Umat Islam. Menurut Bapak Cecep kebangkitan umat Islam harus dimulai dari memperbaiki individu muslim, sebagai individu muslim seharusnya antara perkataan dan perbuatan harus sesuai/sinkron. Selanjutnya dikatakan bahwa dalil-dalil tentang khilafah itu tidak tertulis secara nyata di dalam Al-Qur’an dan Hadist yang ada adalah khabar. Meskipun demikian banyak dalil-dalil yang mengharuskan penerapan hukum Islam. Adapun penerapan hukum Islam itu harus dilaksanakan oleh sebuah institusi, oleh sebab itu keberadaan institusi khilafah menjadi wajib adanya.
Pada kesempatan ketiga Bapak Ardi menyampaikan 3 cara/langkah praktis untuk menegakkan khilafah. Pertama adalah pemantaban Iman, kedua mencari pemimpin yang yang berpikiran Islami, dan yang ketiga adalah dengan menjalin Ukhuwah Islam. Disampaikan bahwa keterpurukan umat Islam di berbagai belahan bumi ini disebabkan karena tidak adanya pemimpin yang berpikiran Islami, sehingga negeri-negeri Islam yang notabene kaya raya akan sumber daya alam tetapi kenyatannya merupakan negeri-negeri yang miskin dan terbelakang.
Pada kesempatan terakhir bapak Noorsjamsi menyampaikan makalahnya yang berjudul Menyambut Peradaban Islam berarti memperjuangkan Khilafah. Bapak Noorsjamsi menyampaikan bahwa untuk membangun sebuah peradaban maka kita harus tahu apa itu yang dimaksud dengan peradaban. Peradaban adalah suatu
Adapun langkah-langkah membangun peradaban Islam adalah : Pertama, melakukan upaya penyadaran umat yaitu upaya untuk menjelaskan pandangan hidup Islam secara jernih dan Sahih. Sehingga umat menjadi sadar dan tidak rela di bawah naungan system yang bukan Islam, dan mendambakan tegaknya system Islam. Kedua, melakukan upaya-upaya politik untuk mendirikan khilafah, upaya politik ini harus dilakukan karena mendirikan khilafah adalah merupakan masalah politik (qadhiyah siyasiah). Upaya politik ini adalah berkaitan dengan penggulingan institusi politik lama pada satu sisi, dan upaya pendirian institusi baru pada sisi lainnya. Langkah politik lainnya adalah mencari dukungan (thalab an nusrah) dari kelompok atau para tokoh masyarakat yang berpengaruh sebagai langkah untuk mencari jaminan keamanan bagi kegiatan dakwah Islam, serta untuk mempersiapkan upaya pengambil alihan kekuasaan.
Pada acara tersebut dilakukan Tanya jawab yang cukup mendapat respon yang baik dari para peserta, sehingga beberapa kali takbir dikumandangkan. Acara ditutup dengan do’a dan selesai pada jam 13.00 pm.
(
allahu akbar, terus lanjutkan dakwah li ila kalimatillah hingga tidak sejengkal tanah di bumi Allah ini yang tidak di naungi panji2 islam
terusin usahanya
kembalikan KHILAFAH ALA MINHAJIN NUBUWWAH
didunia Islamic
Tegaknya Khilafah Islamiyah adalah sebuah keniscayaan, yang merupakan janji dari Allah SWT dan RasulNya, kenapa harus ragu! ayo..berjuang bersama, jangan tunda lagi
Profil wilayah yang akan ditaklukan Khilafah Islam!
Australia…
Benua terkecil di dunia
Ibukota=Canberra
Kota terbesar=Sydney
Suku asli=Aborigin
Senjata khas=Boomerang
Hewan Khas=Kangguru
Keindahan alam=The Great Barrier Reef
Penemu=James Cook
Tambang Emas=Kalgoorlie dan Coolgardie
Kebijakan kependudukan=White Policy