بسم الله الرحمن الرحيم
Ini adalah Penjelasan untuk Manusia
Pemilu Parlemen Mendatang Tidak Boleh Menjadi Pengokohan
Negara Sipil Sekuler Demokrasi
Jalan ke arah pemberian kekuasaan kepada Islam di dalam sistem pemerintahan yaitu al-Khilafah al-Islamiyah tidak melalui dan tidak datang lewat perwakilan parlemen. Penegakan al-Khilafah al-Islamiyah dan berjuang untuk menegakkannya jika al-Khilafah al-Islamiyah itu tidak ada, keduanya merupakan kewajiban syar’i yang diperintahkan oleh Islam yang lurus dan tidak ada perbedaan atas hal itu. Penegakan dan metode ini tidak dibiarkan oleh Islam tanpa penjelasan yang mencukupi dan jelas di dalam al-Quran, as-Sunnah dan di dalam sirah Rasulullah saw. Dari sisi ini, metode ini wajib diikuti. Demikian juga dilihat dari sisi kaedah:
[ مَا لاَ يَتِمُّ الْوَاجِبُ اِلاَّ بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ ]
tidak sempurna suatu kewajiban kecuali dengan sesuatu maka sesuatu itu hukumnya wajib.
Metode tersebut tegak di atas pergolakan pemikiran dan perjuangan politis di atas asas Islam dan hanya Islam saja, sebagai akidah, syariah dan manhaj, tanpa keraguan, perundingan dan tambal sulam. Sehingga Islam tampak bagi manusia secara jelas dan gamblang dengan kemampuannya untuk mengatur kehidupan mereka, dan menghadapi musuh-musuh mereka. Dan tampak jelas bagi masyarakat bahwa wajib bagi mereka megemban Islam ke seluruh dunia sebagai dakwah, risalah, petunjuk dan rahmat dengan dakwah dan jihad. Hal itu agar kaum Muslim membebaskan tanggungan mereka di hadapan Allah SWT, mereka menunaikan risalah, dan menjadi saksi atas manusia.
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. (QS al-Baqarah [2]: 143)
Hanya saja, barat kafir imperialis telah bermain-main dengan akal pikiran kaum Muslim dan membuat kaum Muslim melupakan misi mereka dan rahasia kekuatan mereka. Barat kafir imperialis terus berusaha sungguh-sungguh menguatkan cengkeraman politik dan kultural mereka atas negeri-negeri kaum Muslim setelah umat Islam bangun dan mulai mendongkel antek-antek barat di antara para pengkhianat dan diktator satu demi satu. Barat kafir imperialis terus saja mempromosikan negara mereka, negara sipil demokrasi, liberalisme dan sekulerismenya seluruhnya yang saling bertentangan di dalam ungkapan yang asing “negara sipil yang memiliki rujukan islami”!!! Bagaimana mungkin liberalisme, demokrasi dan sekulerisme bisa bertemu dengan akidah Islam dan syariah Islam?! Apa motiv metamorfose ini dan konsesi yang menjijikkan ini?! Apakah kita merasa malu menuntut daulah Islamiyah yang telah didefinisikan oleh syara’ sebagai daulah al-Khilafah dan diwajibkan untuk berjuang menegakkannya? Negara yang memiliki corak yang unik dan sistem yang tidak timur maupun barat, negara yang sejarah dan umat manusia tidak mengenal yang identik dengannya dalam hal peradaban dan ketinggian.
Upaya memasarkan negara sipil demokrasi dilakukan sedemikian intens. Dan ada penerimaan dari kebanyakan orang yang berjuang untuk Islam, baik dengan niat baik atau buruk, bahwa negara nanti menjadi negara sipil, sekuler dan demokrasi dan bahwa mereka akan terlibat di dalam permainan demokrasi dengan segenap rinciannya, pemilu dan parlemennya, untuk suatu tingkat mengadaptasi Islam, hukum-hukum dan sistem-sistemnya agar sesuai dengan demokrasi dan liberalisme. Meski semua itu, kita masih mendengar prinsip-prinsip di atas konstitusional dan kriteria-kriteria khusus bagi pemilihan Dewan Konstituante untuk menetapkan konstitusi. Lalu kenapa intensitas yang menakjubkan ini terjadi dan untuk kepentingan siapa? Jika ada yang mengherankan maka sungguh mengherankan perkataan mereka bahwa justifikasinya adalah supaya satu faksi atau satu kelompok dari penduduk Mesir tidak menyendiri menetapkan konstitusi ketika mayoritas mereka berhasil meraih kemenangan di Parlemen mendatang! Apakah seperti itu, penduduk Mesir al-Kinanah kaum Muslim, menjadi faksi dan kelompok di Mesir, seperti selain mereka, yang tidak merepresentasikan mayoritas penduduk Mesir?!
Wahai kaum Muslim, wahai warga Mesir al-Kinanah, wahai para calon dan wahai pemilih:
Sesungguhnya Hizbut Tahrir menjadi pemberi nasihat untuk Anda, karena agama itu adalah nasihat . Rasulullah saw bersabda:
«الدِّينُ النَّصِيحَةُ» قُلْنَا: لِمَنْ؟ قَالَ: «لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ»
Agama itu nasihat. Kami (para sahabat) katakan: untuk siapa? Nabi saw bersabda: untuk Allah, kitab-Nya, asul-Nya, para pemimpin kaum Muslim dan kaum Muslim umumnya (HR Muslim)
Aktivitas parlemen atau Majelis Rakyat yang paling menonjol adalah penetapan hukum (tasyrî’), pemberian kepercayaan dan koreksi.
Tentang penetapan hukum (tasyrî’) maka itu adalah milik Allah dan rasul-Nya saw sebagai ketentuan wahyu dari Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana:
إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ ۖ يَقُصُّ الْحَقَّ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الْفَاصِلِينَ
Sesungguhnya menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik (QS al-An’am [6]: 57)
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.(QS an-Nisa’ [4]: 65)
Allah SWT berfirman:
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللَّهِ
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah (QS at-Tawbah [9]: 31)
Rasulullah bersabda tentang ayat tersebut:
«أَمَا إِنَّهُمْ لَمْ يَكُونُوا يَعْبُدُونَهُمْ، وَلَكِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا أَحَلُّوا لَهُمْ شَيْئًا اسْتَحَلُّوهُ، وَإِذَا حَرَّمُوا عَلَيْهِمْ شَيْئًا حَرَّمُوهُ»
Adapun mereka tidak menyembah (sujud) kepara orang-orang alim dan rahib-rahim mereka, akan tetapi jika orang-orang alim dan rahib-rahib itu menghalalkan sesuatu untuk mereka, maka mereka pun menghalalkannya dan jika orang-orang alim dan para rahib itu mengharamkan sesuatu atas mereka maka mereka pun mengharamkannya (HR at-Tirmidzi)
Sabda Nabi saw itu untuk menunjukkan besarnya dosa orang yang menetapkan hukum sehingga ia menghalalkan dan mengharamkan dari selain kitabullah dan sunnah rasul-Nya saw.
Adapun pemberian kepercayaan, maka itu merupakan dukungan dan kerelaan terhadap pemerintah. Dan itu tidak boleh kecuali untuk penguasa yang memerintah dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah dan tidak berwala’ (loyal) kepada musuh-musuh Allah. Jika tidak, maka dosa ridha dengan pemutusan perkara dengan selain apa yang telah diturunkan oleh Allah SWT akan menimpa. Hal itu karena banyaknya ayat yang mengharamkan memutuskan perkara dengan selain Islam.
وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. (QS al-Maidah [5]: 45)
Demikian juga tentang pengharaman cenderung kepada orang-orang zalim dan membantu mereka atas kezaliman mereka.
وَلَا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.(QS Hud [11]: 113)
An-Nasai mengeluarkan hadits dari Ka’ab bin ‘Ujrah, ia berkata: Rasulullah saw keluar kepada kami lalu beliau bersabda:
«اسْمَعُوا، هَلْ سَمِعْتُمْ أَنَّهُ سَتَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ، مَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ، وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ، فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ، وَلَيْسَ يَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ، وَمَنْ لَمْ يَدْخُلْ عَلَيْهِمْ، وَلَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ، وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ، فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ، وَسَيَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ»
Dengarkanlah, bukankah kalian mendengar bahwa akan ada sesudahku para pemimpin, siapa saja yang masuk atas mereka membenarkan kebohongan mereka dan membantu atas kezaliman mereka, maka ia bukan golonganku dan aku bukan golongannya dan ia tidak akan menyertaiku di telaga (surga). Sementara siapa saja yang tidak masuk kepada mereka, tidak membenarkan kebohongan mereka, dan tidak membantu atas kezaliman mereka, maka ia adalah bagian dari golonganku dan aku bagian dari golongannya dan ia akan menyertaiku di telaga (surga).
Begitulah, haram berpartisipasi di dalam aktivitas-aktivitas penetapan hukum (tasyrî’) dan memberikan kepercayaan kecuali itu untuk negara yang memutuskan perkara dengan Islam dan menggali seluruh hukum dari syara’.
Sedangkan koreksi (muhâsabah) maka itu adalah wajib. Koreksi itu merupakan bagian dari aktivitas paling agung di dalam Islam. Amar makruf dan nahi mungkar adalah aktivitas agung yang menjadi sifat (karakter) umat ini.
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar (QS Ali Imran [3]: 110)
Menyatakan kalimat yang haq di depan penguasa zalim termasuk jihad yang paling agung.
«أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ، أَوْ أَمِيرٍ جَائِرٍ»
Jihad yang paling agung adalah menyatakan kalimat yang adil di hadapan penguasa yang jahat/zalim atau pemimpin yang jahat/zalim (HR Abu Dawud)
Atas dasar itu maka para calon harus mendeklarasikan hal itu di dalam kampanye pemilu dan program-program mereka ketika mereka meminta suara masyarakat. Para calon harus mendeklarasikan secara terang-terangan tanpa sembunyi-sembunyi atau diperlunak, bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam penetapan hukum (tasyrî’) kecuali hukumnya digali dari kitabullah dan sunnah rasul-Nya, tidak memberikan kepercayaan kecuali kepada penguasa yang memerintah dengan Islam dan bahwa mereka akan mengerahkan segenap tenaga dalam mengoreksi penguasa karena penguasa tidak memutuskan perkara dengan Islam dan karena loyalitas penguasa kepada barat kafir imperialis khususnya pemimpin barat, Amerika.
Adapun para pemilih, maka mereka tidak boleh memberikan suara kecuali untuk para calon yang melakukan kampanye pemilu berdasarkan asas tersebut di atas, siapa pun calon itu. Sebab pemilihan itu adalah wakalah dan wakalah itu tidak boleh kecuali jika obyek wakalahnya adalah shahih secara sya’i. Maka siapa saja yang program pemilunya sesuai patokan-patokan syariah yang telah disebutkan di atas maka pewakilannya atau pemilihannya adalah boleh. Sementara siapa yang menyalahi patokan-patokan syar’iyah maka memilih mereka adalah tidak boleh. Dan Allah melindungi orang-orang saleh.
Wahai kaum Muslim, wahai warga Mesir al-Kinanah:
Hizbut Tahrir berjuang untuk kembalinya Islam ke pentas kehidupan dan pemberian kembali kekuasaan kepada Islam. Hal itu tidak lain dengan berjuang untuk menegakkan daulah al-Khilafah kedua yang berjalan berdasarkan manhaj kenabian melalui metode Rasulullah saw, sebagai bentuk ittiba’ kepada sunnah Nabi saw. Karena itu, Hizbut Tahrir menyeru Anda untuk berjuang bersamanya untuk membebaskan diri Anda dari tanggungan dan sebagai alasan di hadapan Allah SWT, khususnya setelah Allah memberi karunia kepada Anda dengan revolusi yang dengannya Anda berhasil menumbangkan diktator yang mengangkangi dada Anda bertahun-tahun, memerangi Islam Anda dan memperhambakan Anda untuk Amerika dan Yahudi.
Hizbut Tahrir mengingatkan Anda dengan janji Allah SWT yang tidak akan luput:
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka Itulah orang-orang yang fasik. (QS an-Nur [24]: 55)
Hizbut Tahrir juga mengingatkan Anda dengan kabar gembira dari Rasulullah saw di dalam hadits sahih:
« ثُمَّ تَكُوْنُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ»
Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian
Maka jangan Anda berikan kehinaan di dalam agama Anda. Jangan Anda terima lebih kecil dari pemberian kekuasaan untuk Islam secara sempurna dan utuh tidak kurang dan tidak dikempesi. Pegangkan al-Kitab kuat-kuat.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.(QS al-Anfal [8]: 24)
01 Muharram 1433 H
26 November 2011 M
Hizbut Tahrir
Wilayah Mesir
pengokohan parlemen sebagai alat keberlangsungan Negara Sipil Sekuler Demokrasi sm sj bunuh diri..itu bukanlah solusi final u/ indonesia..kebahagiaan yg hakiki hanya bisa diraih dengan kebangkitan yg hakiki…dan kebangkitan hakiki itu dengan penerapan islam dalam sebuah negara khilafah, itulah harga mati u/ sebuah kebangkitan!! _kick out democrazy_
MESIR DAN NEGERI KAUM MUSLIM AKAN BERJAYA DAN MULIA…KETIKA MENJADIKAN KHILAFAH SEBAGAI SOLUSI…
DEMOKRASI SUDAH MEMBERIKAN KESENGSARAAN…
SAATNYA KHILAFAH MEMIMPIN DUNIA…