Di tengah kesibukan upaya pejabat Qatar akhir-akhir ini untuk mengintervensi urusan internal negara-negara lain, khususnya penumpahan darah di Suriah, Emir Qatar Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani dan Perdana Menteri negara itu Sheikh Hamad bin Jassim bin Jaber al Thani justru sibuk mempersiapkan segala sesuatunya guna meraih Hadiah Nobel Perdamaian. Televisi al-Alam melaporkan, Selasa (13/12)
Situs al-Manar Palestina mengutip sumber terpercaya dari dalam kantor sekretariat Hadiah Nobel di Norwegia melaporkan, para pajabat Qatar telah membelanjakan puluhan juta dolar guna meraih Hadiah Nobel Perdamaian di tahun mendatang. Harapan penting mereka adalah Amerika Serikat dan Israel, sebab kedua negara itu mempunyai pengaruh besar di lembaga pemberian nobel.
Menurut situs al-Manar, kedua pejabat Qatar sangat berharap dapat meraih Nobel Perdamaian itu. Sebab keduanya merasa telah mengabdi kepada Israel dan Amerika sejak 15 tahun lalu. Disebutkan pula bahwa tidak ada bedanya antarkedua pejabat Qatar itu, keduanya dari keluarga penipu, pembohong dan licik. Keduanya terkenal karena telah mengabdikan dirinya kepada AS dan Israel. Yang jelas, siapapun dari keduanya yang meraih nobel tersebut tidak akan berpengaruh apapun terhadap kondisi seseorang. (IRIB Indonesia/RA/MF)