Hubungan Rice dengan merangkul Gaddafi, Sang Tiran, Mengungkap Nilai-nilai Barat yang Sesungguhnya

HTI-Press. London, UK, 5 September 2008 – Kunjungan Menlu AS Condoleezza Rice untuk bertemu Gadaffi pada hari ini adalah merupakan sebuah penghargaan baginya karena keputusannya untuk ikut serta dalam perang Amerika untuk melawan Islam, yang seringkali disebut Perang Melawan Teror, dan menunjukkan bahwa pemerintahan Barat bersiap untuk memberikan dukungan kepada para tiran yang paling dibenci  asal saja mereka bisa memberikan penawaran. Berbicara mengenai kunjungannya itu, Rice mengatakan ’Adalah hal yang sangat baik bahwa Amerika dan Libya sedang membangun jalan kedepan,”. Sebelumnya, sang Tiran Libya itu telah mengatakan mengenai Rice “Saya sangat mencintainya.  Saya mengaguminya dan saya bangga dengannya”. Amerika dan Libya diharapkan untuk menanda tangani perjanjian perdagangan dan investasi. Mereka juga sedang melakukan negosiasi atas sebuah memorandum nota kesepahaman militer untuk memerangi ‘terrorisme’.

Mengomentari kunjungan Rice,  Taji Mustafa, perwakilan media Hizbut-Tahrir Inggris, mengatakan, “Apabila Gadaffi mengepalai sebuah rezim yang menyiksa, menindas dan membunuh rakyatnya, maka Condoleezza Rice, seperti Perdana Menteri Inggris sebelumnya, menyambut dengan hangat sang penjagal dari Tripoli itu. Pemerintah Amerika dan Inggris berbicara mengenai cara untuk mempromosikan ‘kebebasan’,  demokrasi dan HAM yang sangat kontras dengan kenyataan hubungan mereka dengan para tiran yang paling menindas dan paling dibenci. Tidak ada retorika apapun yang mampu menyembunyikan fakta bawa negara-negara kapitalis itu berkawan akrab dengan para tiran itu dan bagi mereka mengorbankan nyawa rakyat yang tidak berdosa adalah sebuah ‘kejahatan yang diperlukan’ apabila hal itu berkaitan dengan cara memperoleh akses kepada sumber-sumber alam dunia atau pelaksanaan “perang melawan teror.”

“Sebenarnya pemerintah Amerika dan rezim brutal Gadaffi memiliki banyak kesamaan berkaitan dengan perlakuan terhadap kaum muslim. Sementara penyiksaan, penahanan dan pembunuhan tanpa persidangan telah lama menjadi bagian dari pemerintahan brutal Gadaffi, Abu Ghraib, pembunuhan ribuan orang di Irak dan Afghanistan dan Guantanamo pada saat ini adalah bagian dari catatan brutal pemerintah Amerika.”

“Kebanyakan rakyat di wilayah itu melihat kembalinya sistim pemerintahan Islam (Khilafah) di dunia Islam sebagai cara untuk membebaskan mereka dari eksploitasi , penindasan, kediktatoran dan penyiksaan.  Khilafah adalah satu-satunya harapan mereka untuk melawan kapitalisme tiran global dan berlanjutnya hubungan yang mesra antara pemerintahan Barat dan para dictator brutal yang berusaha untuk menolak otoritas politik mereka untuk menerapkan sistim ini, suatu hubungan yang, tidak terelakkan, tentu saja akan gagal.” (htb)

3 comments

  1. iman ti bandung

    Khilafah adalah satu-satunya harapan untuk melawan kapitalisme tiran global///

  2. terkutuklah kalian wahai kafir harbi amerika laknatullah…!
    terkutuklah kalian wahai pengkhianat penguasa muslim laknatullah..!
    wahai kaum buruh, petani, dan nelayan muslim, bangkitlah kalian…!
    wahai kalian tentara, militer muslim majulah kalian sebagai mujahidin Allah
    berjihadlah kalian demi islam, demi saudaramu seaqidah, dan niscaya Allah akan menjadikan kalian sebagai syuhada
    ingatlah wahai para militer, rakyat ini sangat berharap pada kalian untuk menggantikan sistem thagut yang keparat ini menjadi sistem islam
    hanya islamlah yang mampu mensejahterakan kalian dan anak cucu kalian yakni dengan tegaknya sistem illahi dalam institusi daulah khilafah islam.
    ALLAHU AKBAR….!

  3. bingung mau bilang apa, Semuanya tergantung para pengambil keputusan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*