“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah dia perbuat untuk hari esok. Bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kalian kerjakan (TQS al-Hasyr [59]:18).
Ahli tafsir ternama, Imam Ibnu Katsir memaknai ayat tersebut: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah! Ini adalah perintah untuk bertakwa kepada-Nya, yang mencakup melakukan apapun yang diperintahkan Allah dan meninggalkan apapun yang dilarang oleh Dia. Adapun perintah ‘Hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah dia perbuat untuk hari esok’ artinya adalah, ‘Hisablah diri kalian sendiri sebelum kalian dihisab. Lihatlah amal-amal shalih apa yang telah kalian lakukan untuk menyongsong hari yang telah dijanjikan kepada kalian dan hari saat kalian kembali kepada Rabb kalian. Bertakwalah kepada Allah. Ini merupakan penegasan kedua untuk bertakwa. ‘Sesungguhnya Allah Mahateliti atas apa yang kalian lakukan’ maknanya adalah, ‘Ketahuilah sesungguhnya Dia Mahatahu atas semua perbuatan kalian dan keadaan kalian.’ Tidak ada secuil pun yang tersembunyi bagi Allah. Tidak ada urusan kalian yang tersembunyi dari Dia, baik perkara yang dilakukan terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.” (Ibn Katsir, Tafsir al-Quran al-‘Azhim, hlm. 548).
Salah satu pelajaran penting dari ayat itu adalah bahwa hidup di dunia ini mulai dari takwa, diselingi evaluasi (muhasabah) untuk semakin meneguhkan ketakwaan tersebut.
Selama tahun 2011 suara yang menyeru untuk kembali ke pangkuan syariah makin nyaring terdengar. Kawasan Timur Tengah sepanjang tahun ini terus menerus diguncang revolusi. Tunisia, Maroko, Libya, Yaman, Suriah dan Mesir berguncang. Gejolak revolusi umat terus menggelora. Islam politik di kawasan itu mulai naik bahkan mendominasi media massa. Terlepas dari apa yang dimaksud, pernyataan Perdana Menteri Tunisia, Hamadi Jebali, menarik disimak. Hamadi menyampaikan, “Masa kini adalah momentum Ilahi pada sebuah negara baru dan mudah-mudahan merupakan Masa Kekhalifahan ke-6.”
Ucapan seperti ini dari seorang moderat menggambarkan betapa keinginan masyarakat di sana untuk menerapkan Islam demikian besar sehingga berpengaruh pada ucapan Hamadi. Memang, kecenderungan alami dari masyarakat Arab lebih tertarik pada sistem Khilafah. Inilah ajaran agama mereka dan bagian dari sejarah mereka.
Di sisi lain, Eropa sedang dilanda gunjang-ganjing. Amerika masih berada dalam kubangan krisis. Gejolak selama tahun 2011 ini mengisyaratkan dunia kemudian akan kembali pada model masa pra-1945-yang merupakan dunia multipolar-yang didominasi oleh pusat-pusat pengaruh geopolitik yang berbeda, dengan Kekhalifahan di puncaknya.
Suara yang sama berkumandang di Indonesia. Dukungan para ulama tampak jelas. Berbagai forum ulama selama kurun 2011 menyerukan syariah dan Khilafah. Begitu juga dukungan dari kalangan tokoh, intelektual, mahasiswa dan pelajar. Tidak kalah pentingnya, kembali pada syariah Islam dan menyatukan kaum Muslim ke dalam Khilafah juga diserukan oleh ibu-ibu rumah tangga. Ini sebagian tanda makin dekatnya fajar kemenangan.
Bukan hanya harapan yang terang, tantangan dakwah Islam di Indonesia pun tidak menyurut. Ketidakadilan terhadap umat Islam terus berlangsung selama tahun 2011, yang bahkan dilakukan oleh sesama Muslim. Ketika terjadi bunuh diri di Cirebon dan Solo, langsung Presiden menyebut bahwa pelakunya adalah teroris hanya karena pelakunya beragama Islam. Namun, saat di Papua meledak granat disertai penembakan, buru-buru Ansyaad Mbai, Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT), menyatakan bahwa itu tindak kriminal biasa. Pada saat umat Islam menyerukan syariah Islam untuk menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan, segeralah mereka dituduh sebagai pihak yang membahayakan NKRI. Sebaliknya, upaya separatisme dan disintegrasi yang secara terang-terangan dinyatakan oleh segelintir orang yang tergabung dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM) tidak disebut membahayakan NKRI. Bahkan TNI dan Polisi yang berupaya menindak tegas mereka segera dituduh oleh LSM-LSM komprador sebagai melanggar HAM. Intervensi Amerika Serikat (AS) dalam kasus ini tampak jelas. Menteri Pertahanan AS Leon Panetta dalam kunjungan kehormatan kepada Presiden SBY di Nusa Dua, Bali, Senin (24/10/2011) membicarakan Papua. Berikutnya, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton angkat suara mengenai konflik di Papua. Hillary menyampaikan kekhawatiran akan kondisi HAM di Papua. Ia menyerukan adanya dialog untuk memenuhi aspirasi rakyat di wilayah konflik tersebut (AFP, 11/11/11). Obama dalam pembicaraannya dengan Presiden SBY di Bali juga menyinggung masalah Papua. Irama yang ditabuh asing ini diikuti oleh antek-anteknya di dalam negeri.
Persoalan calon Gereja Yasmin di Bogor menambah rasa ketidakadilan itu. Umat Islam di Bogor dituding tidak toleran. Padahal umat Islam Bogor ditipu. Ada penipuan dalam proses pengajuan izin IMB calon gereja tersebut. Hilary Clinton bicara tentang kasus ini. Vatikan turut campur. Pada 16 Desember 2011 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berencana mengadakan rapat dengan Pemerintah membahas hal ini. Masalah ini diinternasionalisasi. Memang, kalau untuk memojokkan umat Islam, suara jarum jatuh pun terdengar ke seantero dunia!
Bukan hanya itu. Untuk mengerem gerak perjuangan Islam digembar-gemborkan istilah deradikalisasi. Selama tahun 2011 digelar berbagai acara di daerah-daerah. Pimpinan dan ormas Islam dikumpulkan. Temanya deradikalisasi. Yang mengherankan, semua yang dimaksudkan dalam istilah deradikalisasi ditujukan kepada umat Islam! Sasarannya adalah Islam. Benar apa yang diingatkan oleh pengamat politik Herman Ibrahim bahwa hakikat dari deradikalisasi merupakan deIslamisasi. Dalam deradikalisasi pun terdapat politik belah-bambu di tubuh umat Islam. Last but not least, deradikalisasi ini tidak dapat dilepaskan dari program war on terrorism yang merupakan agenda AS. Yang rugi adalah umat Islam sendiri.
Tantangan seperti ini sebenarnya merupakan sunnatullah. Setiap upaya dakwah untuk membangkitkan umat Islam senantiasa menghadapi tantangan. Rasulullah saw. sejak awal dakwahnya telah menghadapi banyak tantangan. Beliau dituduh tukang sihir, tukang syair, gila, pemecah-belah bangsa Arab, dsb. Bahkan beliau diembargo selama dua tahun dan diancam pembunuhan. Justru, berbagai tantangan berupa tuduhan dan ancaman fisik menegaskan kemenangan dakwah semakin dekat. Sebab, tuduhan dan ancaman fisik dari pihak anti-Islam merupakan tanda kekalahan mereka secara intelektual. Yang penting adalah kita tetap berada di atas aturan Allah SWT. Rasulullah saw. bersabda, “Sekelompok dari umatku selalu berada di atas aturan Allah, orang-orang yang menentang dan menyalahi mereka tidak akan memadaratkan bagi mereka hingga datang keputusan Allah dan mereka dalam keadaan menang atas manusia.” (HR Muslim). [MR Kurnia]
asw..Jalan perjuangan selalu dirintis oleh orang2 yg berilmu,dikerjakan oleh orang2 yg ikhlas,dan dimenangkan oleh orang2 yg berani.PEJUANG sejati tdak selalu hadir pada orang2 yg cerdas dan tidak juga pada orang2 yg hebat.TETAPI MEREKA YG TETAP BERTAHANLAH YANG BISA DISEBUT SEBAGAI PEJUANG SEJATI,YAITU MEREKA YG SENANTIASA BELAJAR DAN TERUS BELAJAR DARI SETIAP MASALAH YG DIHADAPI…DALAM BERDAKWAH DARI SETIAP MOMEN YG DIALAMI….HINGGA SUATU HARI MEREKA MENDAPATI DIRINYA TELAH BERUBAH MNJADI…..LEBIH SABAR,LEBIH IKHLAS LEBIH BERANI&LEBIH MEMILIKI TANGGUNG JAWAB YG BESAR DALAM DAKWAH&UMAT YG MULIA INI….KPADA MEREKA YG SAAT INI MENCOBA UNTUK MENGHALANG-HALANGI,KITA DO’AKAN SMGA ALLAH MEMBERIKAN KEPUTUSAN-NYA YG TRBAIK..DAN KITA AKAN KATAKAN KEPADA MEREKA;anda bisa menunngu,tp waktu tidak..dan waktu pula yg akan menunjukkan kebenaran janji-NYA..TSUMMA TAKUUNU KHILAFATAN ‘AALA MINHAAJIN NUBUWWAH..ALLOHU AKBAR…!!!!!!!!!!!!!
DIMANA PARA PEJUANG NKRI!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!YG SLALU MNGATAKAN NKRI HARGA MATI!!!!!!!!!!!!!!!!!!mngapa mereka diam seribu bahasa,disaat melihat kdholiman yg dilakukan para penguasa negeri ini..para penguasa seolah memberikan subsidi pada rakyat,padahal faktanya,rakyatlah yg mensubsidi para pendusta ini.BAGAIMANA MEREKA BISA MAKAN ENAK TIDUR NYEYAK,SDAANGKAN DISISI LAIN RAKYAT MNJERIT KARNA KELAPARAN…..KEBINGUNGAN MENCARI PENGHIDUPAN…WAHAI RAKYAT NEGERI YG GEMAH RIPAH LOH JINAWI,TOTOTENTEREM KERTORAHARJO…..KALIAN HIDUP DI NEGERI YG KAYA RAYA,TETAPI KARNA PEMIMPIN KALIAN YG KUFUR TERHADAP HUKUM2 ALLOH SWT,MAKA KALIANPUN KENA IMBASNYA,HANYA ADA SATU JALAN UNTUK KITA..TERAPKAN SYARIAH&KHILAFAH,MAKA HIDUP KITA AKAN KEMBALI BERKAH..
Ya ALLAH berilah kemenangan ditangan para pejuang SYARIAH DAN KHILAFAH.ALLAHU AKBAR.
Setiap perjuangan selalu ada tantangan,maju terus PEJUANG SYARIAH DAN KHILAFAH.ALLOHU AKBAR
setiap perjuangan tentu penuh dengan tantangan baik dari dalam maupun dari luar, teruslah maju pantang mundur wahai pejuang syari’ah dan khilafah