Paus Benediktus XVI mengeluarkan pernyataan keras tentang pernikahan gay. Menurut dia, pernikahan sejenis itu mengancam masa depan umat manusia.
Pernyataan itu disampaikan Paus di hadapan 180 diplomat dari berbagai negara di Vatikan, Senin kemarin waktu setempat, 9 Januari 2012. Paus menekankan pentingnya pendidikan dini untuk anak dengan menekankan kebanggaan pada keluarga yang berdasarkan pada pernikahan antara pria dan wanita.
“Ini bukanlah konvensi sosial yang sederhana, melainkan sel dasar dari setiap masyarakat. Akibatnya, kebijakan yang merusak keluarga mengancam martabat manusia dan masa depan kemanusiaan itu sendiri,” kata Paus sebagaimana dikutip Reuters.
Para pejabat Vatikan dan Katolik di seluruh dunia telah memprotes gerakan melegalkan pernikahan gay di Eropa dan negara lainnya. Salah satu yang keras memerangi pernikahan gay di Amerika Serikat adalah Uskup Agung New York, Timotius Dolan.
Dolan memerangi pernikahan gay sebelum disahkan sebagai hukum di negara bagian New York, Juni lalu. Pada bulan September lalu, dia mengirim surat kepada Presiden Barack Obama dan mengritik keputusan pemerintahannya yang tidak mendukung larangan atas pernikahan gay.
Gereja Katolik Roma, yang memiliki 1,3 miliar anggota di seluruh dunia, mengajarkan bahwa meskipun kecenderungan homoseksual tidak berdosa, anak-anak harus tumbuh dalam sebuah keluarga tradisional yang terdiri dari seorang ibu dan ayah.
“Unit keluarga sangat fundamental bagi proses pendidikan dan untuk pengembangan individu dan negara, maka perlu ada kebijakan yang memajukan keluarga dan membantu kohesi sosial dan dialog,” ujar Paus.
Di beberapa negara, pernikahan gay dilegalkan oleh undang-undang. Di Eropa, juga ada beberapa negara yang memperbolehkan pernikahan gay, seperti Belanda dan Spanyol. (vivanews.com, 10/1/2012)