Kantor berita “eng.24.kg” mengutip dari Menteri Wakaf Kirgistan “Kambaraly Uzakov” terkait pernyataannya kepada para wartawan Rusia, bahwa sekitar 70% dari para imam masjid di Kirgistan adalah buta huruf dan tidak berpendidikan. Menteri menunjukkan bahwa program khusus untuk para imam telah dibuka di Kirgistan Selatan. Mereka itu akan diajari Islam, dasar-dasar agama lain, sejarah dan filsafat.
Perlu diketahui bahwa yang akan mengajari para imam masjid itu adalah para profesor, serta telah dibuka program pendidikan bagi para imam yang masih kurang sempurna pendidikannya. Dalam hal ini Menteri menyatakan: “Sekitar 70% dari para imam masjid adalah buta huruf dan tidak berpendidikan. Sehingga mereka tidak dapat menginterpretasikan Islam tradisional dengan benar, tidak seperti kelompok-kelompok radikal.”
Menteri menambahkan bahwa karena mereka itu buta huruf, “maka mereka mudah untuk menjadi anggota kelompok-kelompok Islam yang dikenal ekstrem dan radikal di Kirgistan. Sebab para pemimpin kelompok ini memiliki pengetahuan yang luas, dan menjadi rujukan manyoritas penduduk.”
Situs kantor berita “eng.24.kg” mengatakan bahwa dalam pernyataannya, Menteri menyebutkan Hizbut Tahrir sebagai contoh kelompok yang memiliki ribuan pendukung di wilayah selatan Kirgistan (pal-tahrir.info, 12/1/2012).