BANGALORE – India baru saja membina kerjasama baru dengan pemerintah Israel lewat pembukaan kantor perwakilan negara Zionis itu di Bangalore. Namun, kini aksi protes keras dari kelompok-kelompok Islam di India mulai bermunculan. Mereka menilai India berdiri di atas penderitaan rakyat Palestina.
“Kerjasama antara New Delhi dan Tel Aviv yang baru dibina itu membuat posisi India mendukung Israel. India telah berdiri di atas penderitaan Palestina,” kata Partai Sosial Demokrat dari India (SDPI) seperti dikutip situs Lingkaran Dua.
Kemarahan kelompok Muslim mulai meledak ketika Menteri Luar Negeri India, S.M. Krishna, berkunjung ke Israel. Kedatangannya bertujuan membangun kerjasama dan menggambarkan bahwa India dan Israel adalah teman. Selama kunjungan tersebut, pemerintah setuju memberikan izin pada Israel untuk membuka konsulat di Bangalore.
Presiden SDPI, E. Aboobacker, mengeluarkan pernyataan mengutuk pemerintahan India atas hubungan kerjasama bilateralnya dengan Israel. “Kerjasama antara India dengan Israel adalah lelucon besar. Karena, Israel selama sembilan dekade telah membantai warga Palestina tak bersenjata, termasuk perempuan dan anak-anak.”
Aboobacker menambahkan keputusan tersebut bertentangan dengan posisi India selama ini terhadap perjuangan Palestina. Hal tersebut mengingat pernyataan Mahatma Gandhi pada 1946 ketika ia mengecam keputusan orang Yahudi membangun negara mereka di atas puing-puing Palestina. (REPUBLIKA.CO.ID; Minggu, 15 Januari 2012 08:21)