KARACHI – Dengan memanfaatkan ketidakstabilan politik di Pakistan, Hizbut Tahrir – sebuah organisasi Islam yang memproklamirkan diri sebagai organisasi internasional non-kekerasan, yang bertujuan menyatukan semua negara Muslim dalam sebuah negara Islam atau ‘Khilafah’ – secara perlahan mulai menyebarkan pengaruhnya di kota metropolitan Karachi, dengan menyerukan persatuan bagi pendirian Khilafah di Pakistan – satu-satunya negara Muslim yang memiliki kekuatan nuklir.
Khilafah mengacu pada sistem pemerintahan yang didirikan pertama kali dalam Islam. Kepala negara dan para pejabat lainnya adalah wakil rakyat dan harus memerintah sesuai dengan undang-undang dan peraturan-peraturan Islam (Syariah).
Dengan melakukan penyamaran pada berbagai kesempatan, jaringan pan-Islam global ini telah menyeru, melalui saluran-saluran tidak langsung, kepada para pejabat militer Pakistan yang ‘tulus’ untuk bergabung dengan Hizb dan membantu dalam upayanya untuk mengubah Pakistan dari “Darul Kufur” menjadi “Darul Islam” dan melawan Amerika dan India – yang merupakan “musuh-musuh nyata bagi Pakistan dan kaum Muslim”.
Dengan memusatkan aktivitasnya di daerah-daerah kumuh di Karachi, Hizb menempelkan banyak poster pada dinding-dinding dan tiang-tiang listrik di sepanjang pinggir jalan kota itu, sementara para anggotanya secara teratur mengunjungi masjid-masjid di Landhi, Malir, Shah Faisal Colony dan Gulistan-e-Jauhar untuk memberikan ceramah-ceraman setelah dilakukan shalat.
Setelah melakukan berbagai upaya, surat kabar Pakistan Today dapat mengatur sebuah pertemuan dengan sebuah kelompok yang bekerja bagi Hizb.
Ketika ditanya tentang tujuan-tujuan mereka, para anggota kelompok itu mengatakan bahwa mereka bekerja bagi pembentukan sistem khilafah di negeri itu.
“Kami mengajak para pejabat militer yang tulus dari Angkatan Darat Pakistan untuk bergabung dengan Hizb dan melawan para pengkhianat di dalam barisan mereka. Kami mencoba untuk meyakinkan mereka bagaimana mungkin mereka membolehkan Amerika untuk membajak tentara terkuat di dunia Muslim,” kata mereka.
Pesan untuk para pejabat militer Pakistan adalah: “Maukah Anda membiarkan Amerika dan India, dengan bekerja sama dengan para pengkhianat itu, menaiki punggung Anda? Jika tidak, maka adalah waktu yang tepat untuk bergabung dengan Hizb dan membantu kami dalam mendirikan khilafah di Pakistan. Sejak hari pertama berdirinya, Khilafah akan menghasilkan peningkatan tenaga kerja dan sumber daya bagi Anda [tentara] dan menyatukan umat Islam dalam sebuah negara, yang akan membuktikan diri sebagai sebuah bangsa yang besar baik dari segi kekuasaan maupun sumber daya. “
Kelompok ini mengutip apa yang dikatakan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (COA) pada saat itu, Jenderal Pervez Musharraf, yang membantu Amerika menduduki Afghanistan dengan meneriakkan slogan palsu “Sabat Sey Pehlay Pakistan”.
“Pakistan memberikan rute lautnya, pangkalan-pangkalan udara dan jalan-jalannya untuk Amerika untuk menyerang negara yang terkurung daratan, sehingga merusak hubungan persahabatan antara negara-negara muslim,” kata mereka”. Kemudian, Amerika membentuk hubungan yang kuat dengan India, rival kita yang kuat, dan sekarang mengancam Pakistan dengan menyerang aset-aset nuklirnya.”
“Dengan memanfaatkan pangkalan-pangkalan militer di Afghanistan, Amerika telah menyerang Pakistan beberapa kali dan sekarang mereka dengan bebas berkeliaran di dalam Markas Besar Militer (GHQ) dan instalasi-instalasi sensitif lain sambil berbagi data intelijen,” kata kelompok itu.
“Setelah masa pengabdiannya diperpanjang, Jenderal Ashfaq Pervez Kayani saat ini sibuk menerangkan apa diinginkan Amerika dari Pakistan,” kata mereka. “Amerika bersama dengan COAS, berencana membuat blok yang kuat terhadap Cina, super power dunia berikutnya, dan India akan memainkan peran utamanya dalam misi ini.”
“Sebagai balasanya, India bersama dengan Amerika berusaha mengubur sengketa mereka atas Kashmir yang diduduki,” tambah mereka.
“Hizbut Tahrir telah memperingatkan Tentara Pakistan bahwa Amerika dan Inggris telah memutuskan untuk lebih memilih India daripada Pakistan dan menunjukkan bahwa pemerintah sekarang ingin membangun hubungan persahabatan dengan negara rival dan agen-agen Amerika dan Inggris dalam pemerintahan untuk memainkan perannya dalam permainan ini, “kata anggota kelompok itu kepada Pakistan Today.
Seorang pejabat intelejen yang tidak mau disebut namanya mengkonfirmasikan bahwa kelompok-kelompok yang beroperasi bagi Hizb menjadi semakin aktif dalam daerah-daerah kumuh di Karachi.
“Pada tahun 1990, Hizb memulai kegiatannya di Pakistan secara diam-diam tetapi sekarang telah beroperasi secara terbuka,” katanya”. Para aktivis Hizb keluar ke jalan-jalan pada malam hari dan menempelkan stiker organisasi itu di sepanjang jalan.”
“Kami berusaha melacak orang-orang di balik kampanye Hizb ini dan mudah-mudahan bisa menangkap dalang di balik perencanaan ini pada beberapa hari mendatang,” kata seorang perwira intelijen. (AMIR MAJEED Pakstan Today_)