Muslimah Pakistan , DR Aafia Siddiqui ilmuwan yang dipenjara 86 tahun di Amerika, menderita kanker dan diduga hamil akibat pelecehan seksual selama dalam kurungan. (http://www.nation.com.pk/22/01)
Berbicara kepada The News Tribe kakaknya Dr Fouzia Siddiqui mengatakan dia mendatangi Konsul Jenderal Pakistan di Houston , untuk mengetahui apakah Aafia menderita kanker. Dia menambahkan sebelumnya ada informasi bahwa Aafia sedang dalam keadaan hamil akibat pelecehan seksual selama di penjara.
Dr. Aafia Siddiqui lahir di Karachi, Pakistan, tanggal 2 Maret 1972. Dia adalah salah seorang dari tiga anak Mohammad Siddiqui, seorang dokter yang mendapat pelatihan di Inggris, dan Ismet. Dia adalah ibu dari tiga orang anak dan juga seorang penghapal (hafiz) Quran. Aafia dan ketiga anaknya itu ditangkap oleh agen intelijen Pakistan pada bulan Maret 2003 dan diserahkan kepada orang-orang Amerika di Afghanistan
Dia dipenjarakan di Bagram dan dia berulang kali diperkosa, disiksa dan dilecehkan selama bertahun-tahun. Sebuah laporan yang ditulis dalam bahasa Urdu di media Pakistan pada waktu itu mengatakan bahwa Aafia dan ketiga anaknya terlihat sedang ditangkap oleh pihak berwenang Pakistan dan dibawa ke tahanan.
Pada tanggal 4 Agustus 2008, para jaksa federal di Amerika Serikat menegaskan bahwa Aafia Siddiqui telah diekstradisi ke AS dari Afghanistan di mana mereka mengatakan bahwa dia telah ditahan sejak pertengahan Juli 2008. Pemerintah AS menyatakan bahwa dia ditangkap oleh pasukan Afghan di luar kompleks gubernur Ghazni dengan membawa manual bahan peledak dan zat berbahaya yang dimasukkan dalam stoples tertutup. Mereka lebih lanjut menyatakan bahwa selama dia berada di tahanan dia menembaki para perwira AS (padahal tidak ada yang terluka) sementara dirinya lah yang terluka selama proses penahanan itu.
Karena ketiadaan Khilafah, dia bersama dengan setiap muslim lainnya di dunia pada hakekatnya tanpa kewarganegaraan dan sebagaimana adanya berita kenabian yang dibawa oleh Rasulullah saw. bahwa kita seperti buih dan sampah yang dibawa turun oleh air yang deras. Wahn lah yang mencegah setiap penguasa di dunia Muslim untuk mengangkat telunjuknya untuk membantu melindungi kehormatan seorang perempuan dan membebaskan bukan hanya Aafia tetapi ribuan kaum Muslim yang dipenjara di Guantanamo, Bagram, dan pusat-pusat penahanan rahasia CIA meskipun Rasulullah saw berkata: “Sesungguhnya adalah wajib atas umat Islam untuk membebaskan tawanan muslim atau untuk membayar tebusan.”(FW)