Perusahaan kereta api di “Israel” menolak untuk memasukkan bahasa Arab sebagai bagian dari sistem komunikasi publik di dalam kereta api dan stasiun, dengan dalih “mengganggu kenyamanan”.
Aliansi organisasi “kemitraan” yang bekerja untuk mencapai kesetaraan antara orang Yahudi dan orang Arab di “Israel” telah mengajukan tuntutan kepada lembaga perusahaan kereta api di “Israel” untuk menambahkan bahasa Arab sebagai bagian dari sistem komunikasi publik di dalam kereta api dan stasiun, karena bahasa Arab adalah bahasa resmi di “Israel” , dan perusahaan kereta api merupakan lembaga publik, sehingga harus melayani semua penumpang, termasuk orang Arab.
Namun, direktur perusahaan kereta api tersebut menegaskan penolakannya terhadap tuntutan yang diajukan oleh Aliansi. Dalam hal ini ia berdalil dengan mengatakan bahwa banyaknya pesan suara selama perjalanan menyebabkan ketidaknyamanan bagi wisatawan.
Perlu dicatat bahwa sistem pesan suara di dalam kereta api “Israel” hanya meliputi bahasa Ibrani dan bahasa Inggris saja (islammemo.cc, 24/1/2012).