Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan sanksi yang dikenakan AS dan Uni Eropa terhadap sektor minyak dan finansial Iran akan menyebabkan harga minyak dunia melonjak naik sekitar 20 hingga 30 persen.
Sebuah paper yang diterbitkan oleh IMF pada hari Rabu (25/1) mengatakan kenaikan harga minyak akan terjadi jika Iran menghentikan ekspor minyaknya sebagai akibat sanksi AS dan Uni Eropa.
IMF lebih lanjut menyatakan bahwa sanksi keuangan terhadap Tehran mungkin sama saja dengan embargo minyak, dan berpotensi memicu penurunan pasokan sekitar 1,5 juta barel perhari dari produsen minyak terbesar kelima dunia.
Volume gangguan pasokan, menurut IMF, akan sebanding dengan kerugian output yang menimpa Libya tahun lalu akibat perang saudara di negara itu yang mendorong harga minyak melebihi $100 per barel.
IMF menyoroti risiko embargo minyak terhadap Iran dalam sebuah catatan kepada wakil dari negara-negara G20 yang bertemu di Mexico City pada pekan lalu.
Sebelumya, analis politik Jerman Christoph R. Horstel kepada Russia Today Selasa (24/1) mengatakan di tengah krisis ekonomi global embargo impor minyak Iran bisa menjadi bumerang bagi Uni Eropa, sementara Iran akan mengatasi masalah dengan caranya sendiri bahkan di bawah tekanan embargo. (IRIB, 26/1/2012)