Forum Ekonomi Dunia (WEF) secara resmi dibuka Rabu sore (25/1) di Davos, Swiss dengan agenda membahas jalan keluar dari krisis global. Tidak kurang dari 3500 tentara dikerahkan untuk mengamankan pertemuan yang sering menjadi bulan-bulanan unjuk rasa publik dunia itu.
Pertemuan bergensi di bidang ekonomi dunia itu di gelar di saat perekonomian dunia dilanda krisis ekonomi yang semakin akut. Amerika Serikat saat ini tengah menghadapi krisis utang yang mencapai $15 triliun. Nasib yang sama juga melanda Uni Eropa. Bahkan sejumlah negara Uni Eropa terancam default, jika tidak segera mendapat suntikan bantuan finansial dari IMF dan negara Eropa lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah pimpinan korporasi global mengakui kapitalisme memperburuk kesenjangan.
Sebelumnya, Bloomberg Poll Global Rabu (25/1) mengungkapkan mayoritas investor setuju bahwa ketimpangan pendapatan melukai ekonomi, dan pemerintah harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya.
Lebih dari 70 persen responden mengatakan sistem Kapitalisme berada dalam kubangan krisis, Sebanyak 32 persen menilai perlu perubahan radikal, sedangkan 39 persen lain menganggap gejolak akan memudar dengan sendirinya. Investor juga menyuarakan kekhawatiran tentang peran industri keuangan dalam masyarakat. Mereka menilai bank memiliki kekuasaan terlalu besar atas pemerintah.
Sementara itu, tujuh puluh persen dari mereka yang disurvei mengatakan bahwa penurunan ekonomi Eropa akan menyebabkan instabilitas sosial pada tahun 2012, termasuk menjalarnya kerusuhan. Jajak pendapat triwulanan yang dilakukan pada 23-24 Januari menanyai sebanyak 1.209 investor, analis dan pedagang yang menjadi pelanggan Bloomberg.
Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa krisis di zona Euro dan menurunnya bujet negara besar dunia menjadi ancaman bagi ambruknya perekonomian global.
Krisis utang Eropa dan kelesuan ekonomi global mewarnai pertemuan yang dihadiri 2.600 orang elite perusahaan dan negara. Dalam pertemuan itu juga diperingatkan bahwa sistem kapitalisme kemungkinan akan punah, jika tidak dicari solusi untuk mengatasinya.(IRIB Indonesia/ Minggu, 2012 Januari 29)
Ya harus dicari sistem ekonomi alternatif, meskipun sebenarnya sistem ekonomi itu sudah ada sejak lama, yaitu sistem ekonomi yang terpancar dari akidah islam, yang memposisikan ruhiyah dalam semua aspek kehidupan, dengan khilafah sebagai regulator