Sebuah kelompok oposisi Suriah “Tentara Bebas Suriah” telah merilis sebuah video yang menunjukkan apa yang mereka katakan tujuh warga Iran, termasuk lima anggota Pengawal Revolusi, yang ditangkap di kota Homs.
Video itu menunjukkan dokumen perjalanan dari tawanan, beberapa di antaranya tampak berbicara dalam bahasa Persia.
Kelompok oposisi bersenjata Suriah, yang menyebut dirinya “Brigade Al-Faruq Tentara Bebas Suriah,” juga merilis pernyataan yang menyerukan pemimpin tertinggi Iran Ali Khamanei untuk mengakui dalam kata-kata secara eksplisit dan jelas bahwa adanya unsur Garda Revolusi Iran di Suriah dalam rangka untuk membantu rezim Assad menindak keras rakyat Suriah.
Kelompok ini juga mendesak Khamanei untuk menarik semua pejuang Garda Revolusi dari Suriah, dan berjanji mereka akan membebaskan semua tawanan pejuang Iran.
Kelompok itu mengatakan lima dari mereka yang diculik adalah militer yang bekerja dengan pasukan intelijen udara Suriah dan dua orang merupakan warga “berstatus sipil” sebagai karyawan di sebuah pembangkit listrik di Homs.
Mereka menambahkan bahwa semua tujuh tawanan memasuki Suriah selama pemberontakan dan paspor dari lima orang militer tersebut tidak mengandung visa, menambahkan bahwa mereka akan segera merilis dua warga sipil Iran.
Kelompok oposisi Suriah sebelumnya telah menuduh Iran dan kelompok Hizbullah Libanon membantu pasukan Presiden Bashar al-Assad dalam penumpasan berdarah terhadap para demonstran.
Uni Koordinasi Revolusi Suriah melaporkan pada 17 Januari lalu, sekelompok pejuang Hizbullah telah menyerang demonstran sipil di dekat Damaskus dengan roket BM-21Grad asal Rusia.
“Serangan itu dikoordinasikan dengan pasukan Presiden Bashar Assad,” kata kelompok oposisi Suriah.
Sebuah sumber dari Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan kepada Al Arabiya pada 16 Januari lalu bahwa “pemerintah Iran belum ikut campur dalam situasi di Suriah,” namun menekankan bahwa Teheran berkomitmen untuk sebuah perjanjian pertahanan bersama dengan Damaskus.
“Kami dan saudara-saudara kami di Irak serta Libanon melindungi Suriah,” jelas sumber itu dalam referensi yang jelas kepada pemerintah Nouri al-Malikil dan Hizbullah, yang keduanya sekutu Iran. (eramuslim.com, 27/1/2012)