Ali Abdullah Saleh telah meninggalkan Yaman pada tanggal 22/1/2012 menuju ke Amerika. Dan, ia menyerukan pada rakyat untuk memaafkan semua kesalahan yang telah ia lakukan selama ia memipin pemerintahan.
Ia juga meminta para pemuda untuk kembali ke rumah mereka, dan meninggalkan lapangan tempat mereka melakukan aksi pendudukan. Bahkan Saleh mengingatkan mereka bahwa revolusinya telah dicuri.
Namun berbagai aksi demonstrasi terus berlangsung menentang UU Kekebalan Hukum yang diberikan kepada Saleh sesuai dengan inisiatif Arab dan disetujui oleh Parlemen. Para demonstran berusaha bergerak menuju kedutaan AS, namun Komisi Perencanaan dan pasukan Ali Muhsin al-Ahmar, yang mengklaim sebagai pelindung revolusi mencegah dari melakukannya.
Setelah Parlemen pada tanggal 21/1/2012 memutuskan kekebalan penuh bagi Ali Abdullah Saleh, dan kekebalan parsial bagi para pembantunya, maka Ali Abdullah Saleh berkemas untuk meningalkan Yaman menuju Amerika dengan alasan menyempurnakan pengobatan.
Kontan, Amerika pun menghormatinya, karena ia menyerahkan kekuasaan tanpa mengubah rezim dan menyiapkan kondisi untuk memperluas pengaruh Amerika di Yaman.
Sementara saat Ali Abdullah Saleh meninggalkan negeri, ia meminta rakyat untuk memaafkan semua kejahatan dan kezalimannya sepanjang tiga dekade lebih, dan diantara kejahatannya yang terbesar adalah tidak menerapkan syariah Islam di Yaman, sebaliknya ia menjalankan perintah Barat, undang-undang Barat, dan menjadikan Yaman tergantung pada Barat.
Oleh karena itu, ia mengatakan pada para pemuda bahwa revolusinya telah dicuri, artinya bahwa para antek yang lain, yang seperti dia, akan memerintah Yaman tanpa ada perubahan apa-apa selain perubahan wajah saja. Sehingga, hukum kufur tetap menjadi aturan, dan hukum Allah disingkirkan. Begitu juga, dominasi Barat akan tetap mengontrol, bahkan Amerika akan mendapatkan peluang lebih besar untuk mengontrol, memecah dan membuat kekacauan di Yaman(kantor berita HT, 29/1/2012).