Fasilitas Umum di Zaman Khilafah

Negara Khilafah sangat peduli terhadap fasilitas umum dengan perhatian yang luar biasa. Tidak hanya mendirikan masjid-masjid yang megah nan indah, para khalifah kaum Muslim  juga melengkapi masjid-masjid tersebut dengan perpustakaan-perpustakaan umum yang dilengkapi dengan terbitan terbaru pada zamannya. Selain itu, juga dilengkapi katalog, kamar mandi dan WC umum, restoran untuk para fakir miskin serta persinggahan bagi para musafir yang melintasi jalan-jalan umum, terutama jalur perdagangan dan haji. Di jalan-jalan umum tersebut, negara telah menyediakan bak-baik air agar bisa dimanfaatkan para pengguna jalan.

Tidak hanya masjid dengan berbagai fasilitasnya, para khalifah kaum Muslim juga telah mendirikan rumah sakit dengan fasilitas nomer satu. Bimaristan (RS Islam), adalah rumah sakit yang menjadi model di seluruh dunia Islam. Di rumah sakit ini, negara menyediakan layanan kesehatan gratis, bukan hanya pemeriksaan, pengobatan dan makanan, tetapi juga bantuan bagi keluarga pasien yang mengalami kesulitan. Bimaristan adalah lafadz dalam bahasa Persia, yang berarti tempat pasien dikumpulkan. Sedangkan lafadz Mustasyfa, dalam bahasa Arab, berarti tempat orang mencari kesembuhan. Karena tujuan pendirian rumah sakit ini tak lain adalah untuk tujuan medis dan terapis.

Ini berbeda dengan rumah sakit di Eropa pada zamannya. Istilah Mustasyfayat di sana digunakan untuk menyebut ruang tamu, yang ada di gereja dan biara untuk memberi makanan kepada orang yang melintasi tempat tersebut, atau melarikan diri dari kezaliman, bukan untuk medis dan terapis. Di Inggris sendiri, rumah sakit pertama didirikan baru pada abad ke-14 M, setelah kalah dari Perang Salib di sebelah Timur Arab. Itupun setelah orang-orang Kristen saat itu mengadopsi sistem rumah sakit Islam dan kedokteran Arab dari kaum Muslim.

Rumah sakit didirikan pertama kali oleh al-Walid bin ‘Abdul Malik tahun 88h/706 M di Damaskus, Suriah. Kebijakan ini kemudian diikuti oleh para khalifah kaum Muslim setelahnya, dengan perhatian besar dan biaya penuh dari negara. Mereka pun memilih tempat yang pas, dari sisi lokasi, lingkungan yang kondusif serta luas, dan akan  jauh dari komplek pemukiman. Bahkan, pada zaman itu telah dibangun rumah sakit khusus untuk orang gila. Rumah sakit ini dibangun tahun 707 M di Damaskus, sementara bangsa Eropa pada zamannya masih berpandangan bahwa penyakit gila merupakan murka Tuhan, yang ditimpakan kepada manusia sebagai siksa, sehingga Raja Philip mengeluarkan instruksi tahun 1313 M, untuk membakar semua orang gila.

Rumah sakit rumah sakit tersebut juga dilengkapi dengan bagian medis untuk manula. Di sana disediakan paviliun khusus bagi orang-orang manula dan mereka yang menderita penyakit lanjut usia. Bahkan kemudian didirikan rumah sakit khusus untuk mereka.

Sudah jamak diketahui, bahwa khilafah di era keemasannya benar-benar telah memberikan perhatian yang luar biasa terhadap fasilitas umum, seperti masjid, kantor-kantor pemerintahan, kamar mandi umum, restoran rakyat, rest area baik bagi musafir maupun jamaah haji. Sudah barang tentu, di antara fasilitas umum yang terpenting ini adalah rumah sakit. Rumah sakitnya pun tidak sembarangan, tetapi rumah sakit yang berkelas, yang dikenal dengan kemegahannya, luas, indah dan bersih. Hingga saat ini, rumah sakit warisan khilafah ini pun masih ada, seperti RS Sultan Qalawun, RS Ahmad Thulun di Kairo, RS Saljuk di Turki dan sebagainya. Selain dilengkapi dengan kamar mandi, WC juga apotik, serta dapur umum untuk menghidangkan makanan sehat yang diresepkan oleh dokter khusus untuk pasien. Karena makanan yang sesuai merupakan bagian dari pengobatan.

Bahkan, rumah sakit ini mempunyai aula besar untuk memberikan kuliah, kajian dan ujian bagi dokter-dokter muda, dilengkapi dengan perpustakaan medis yang lengkap berisi berbagai manuskrip di bidang kedokteran. Tidak hanya itu, di sekeliling rumah sakit ini dibangun taman-taman yang indah, dengan tanaman herbal. Sebelum abad ke-10 M, di Andalusia, Spanyol saja, yang saat itu di bawah khilafah, telah berdiri 50 buah rumah sakit. Lebih banyak lagi tentu di Damaskus, Baghdad, Halab, Kairo dan Qairuwan. Ini belum lagi rumah sakit bergerak dan rumah sakit khusus.

Begitulah, jika negara benar-benar ada untuk melayani rakyatnya. Catatan apik ini juga bukan hanya fakta sejarah, tetapi juga bukti shahih bahwa khilafahlah satu-satunya yang mampu mengurus urusan rakyatnya dengan sebaik-baiknya. (HAR)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*