Rezim Bangladesh benar-benar telah kehilangan akal pikirannya untuk menutupi kebusukkan dan memerangi Islam dan kaum Muslim. Seorang dokter di rumah sakit terkenal yang menjadi pengemban dakwah pun ditangkapi baru-baru ini pada hari Selasa, 24/01/2012, atas dugaan keterlibatan dengan gerakan Islam Hizbut Tahrir.
Satu tim Rapid Action Battalion-1 (RAB/Reaksi Cepat Batalyon) menangkap Dr. Golam Haider Rasul, 45, seorang ahli bedah jantung dari United Hospital, di kediamannya di Uttara Sector-3, sekitar pukul 01.30 dini hari.
Pasukan elit yang telah menjadi pelayan negara penjajah Amerika Serikat itu menemukan banyak selebaran dan buku-buku Islam yang diadopsi Hizbut Tahrir dari rumahnya.
Rasul, memperoleh gelar MBBS dari Dhaka Medical College, merupakan rekan dekat Maulana Mamunur Rahman, pimpinan Hizbut Tahrir yang sekarang tengah mendekam di penjara, seperti dikutip pejabat RAB. Istri Haider dan ayahnya juga dokter.
“Selama integorasi awal, Haider mengakui bahwa ia meyakini politik Hizbut Tahrir,” kata Letkol Ziaul direktur sayap intelijen buatan AS, RAB.
Rasul mengakui bahwa ia telah bekerja sebagai penasihat Partai, kata Suhail pejabat RAB mengatakan. Ia diserahkan ke Kantor Polisi Uttara.
Suhail mengatakan, “Kami berusaha mencari tahu apakah ada pria Hizbut Tahrir di rumah sakit itu”.
“Terdapat daftar panjang para pemimpin peringkat atas dari partai yang dilarang yang profesional terampil seperti dokter, insinyur, guru, dan penguasa sukses,” kata Letkol Ziaul.
Pekan lalu, RAB dan polisi juga menangkap sedikitnya 15 pimpinan dan aktivis Hizbut Tahrir, termasuk dokter lainnya, dan seorang ahli IT di Departemen Teknik Pemerintah Lokal. Lebih dari 500 pemimpin dan aktivis Hizbut Tahrir telah ditahan sejak organisasi itu dilarang oleh rezim diktator pada 2009.
Seorang dokter bersama empat orang lainnya ditangkap di Uttara pada hari Jumat karena keterlibatan mereka dengan partai yang dilarang rezim karena berani mengungkap rencana jahat penguasa yang telah berkolaborasi dengan negara penjajah AS dan India untuk menguasa Bangladesh.
“Polisi telah menangkap mereka lima bulan lalu ketika mereka mengadakan aski dan membagikan selebaran oraganisasi terlarang itu di Uttara,” kata Khandker Rezaul Hasan, petugas di Kantor Polisi Uttara.
Mereka keluar dari penjara dengan jaminan sekitar satu bulan lalu dan melanjutkan kegiatan mereka, kata Hasan, menambahkan bahwa selama integorasi di tahanan polisi, para pemuda itu tampak yakin serta berdedikasi setia terhadap filosofi partai.
Masing-masing pemuda ditempatkan enam hari penempatan dalam dua kasus terpisah, satu orang dituduh menyerang personel RAB dan yang lainnya di bawah tuduhan tindakan anti-terorisme, diajukan seorang personel RAB.
Para pemuda telah menolak penangkapan, dan berusaha membela diri, hingga dilaporkan media, terjadi perkelahian dengan petugas pasukan elit buata Amerika Serikat itu, RAB.
Para pemuda yang ditangkap itu diantaranya: Minhaj Yiamim alias Zibran, 35, Mohammad Mosaddeq, Mohammad Mosabbir, 22, Ibrahim Khalil, 18, dan Fahim Afsar Bhuiyan, 20, Mosaddeq, dan Mosabbir, saudara kandung dan mahasiswa di universitas swasta.
“Sekitar 20 sampai 25 orang Tahrir keluar aksi dan kita bisa menangkap lima orang. Sisanya melarikan diri,” kata Letkol Rashidul Alam, perwira komandan RAB-1, menambahkan, “Polisi RAB menciduk mereka di area masjid yang digelar aksi itu”.
Rezim berkuasa pun berupaya memerangi umat Islam serta masjid, pusat kegiatan Islam. “Masjid Jami Baitun Nur sedang digunakan sebagai titik pertemuan Hizbut Tahrir dalam waktu yang lama dan kami menyelidiki apakah otoritas masjid terlibat dalam Hizbut Tahrir,” kata Rashidul Alam.
Sementara itu, semua pemuda Hizbut Tahrir yang ditangkap mengatakan bahwa mereka meyakini ideologi Islam yang diadopsi Hizbut Tahrir.
Tahanan Mosabbir mengatakan, “Menjadi seorang Muslim, saya yakin bahwa pemerintah yang ada ini dan kebijakan-kebijakan pemerintah tidak mengikuti etika Islam dan karena kita semua mendukung aktivis Hizbut Tahrir”.
Sebelumnya, Hizbut Tahrir mengungkap rencana rezim diktator Hasina atas perintah tuannya, AS, yang membunuh, menangkapi, termasuk membersihkan para perwira mukhlish di Bangladesh.
Penangkapan oleh pasukan elit buatan Amerika Serikat itu sungguh sangat memalukan, semakin menunjukkan cara-cara jahat penguasa untuk menangkapi para pejuang syariah dan khilafah.
Demikianlah, rezim berkuasa Hasina beserta para pejabat setianya telah kehilangan akal pikirannya dalam menghadapi debat intelektual serta dakwah yang digencarkan oleh para pemuda mukhlish dari Hizbut Tahrir.
Bahkan, rezim berkuasa pun telah membantai para perwira yang ikhlas di Pilkhana. Belakangan, rezim berkuasa menangkapi, memenjarakan, serta menculik orang-orang ikhlas yang tulus membela kepentingan rakyat Bangladesh.
Namun, semua upaya busuk rezim berkuasa itu lambat laun akan segera berakhir ketika pertolongan Allah Swt. tiba dengan tegak kembali Khilafah Islamiyyah yang akan menyatukan kaum Muslim sedunia dan menerapkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. Insya Allah, tidak akan lama lagi. (syabab.com, 25/1/2012)
Bersabarlah wahai sdrq…..smg Nashrullah sgr menghampiri kita dg tegaknya KHILAFAH! Allahu Akbar