Surat kabar “The Telegraaf”, surat kabar Belanda terbesar mengatakan bahwa pemerintah Jerman mengeluarkan peringatan kepada para mahasiswa dan orang tua mereka tentang bahaya ide-ide radikal dari politisi Belanda, “Geert Wilders”.
Surat kabar itu mengatakan: “Pemerintah Jerman menganggap ide-ide pemimpin Partai Kebebasan, Geert Wilders merupakan tanah yang subur bagi neo-Nazisme. Dalam hal ini, Departemen Kehakiman Jerman telah menerbitkan sebuah buklet dan dibagikan kepada para siswa, mahasiswa, guru dan dosen, serta para orang tua. Buku itu berisi tentang bahayanya ekstrim kanan, yang di dalamnya disebutkan nama Wilders.”
Surat kabar itu mengutip dari Menteri Kehakiman Jerman yang mengatakan: “Satu dari 10 orang memiliki ide sayap kanan populis, atau pandangan dari ekstremis sayap kanan.”
Surat kabar Belandaitu menambahkan: “Tujuan dari Departemen menerbitkan buklet itu adalah untuk memperingatkan para siswa, mahasiswa, guru dan dosen, serta para orang tua dari bahaya ide-ide yang tidak demokratis yang menyebar di jaringan sosial seperti Facebook.”
Buklet dengan judul “Para Pembenci Islam” itu isinya dimaksudkan untuk Partai Kebebasan Jerman, yang terus-menerus dikunjungi oleh Wilders. Bahkan booklet itu menghubungkan apa yang terjadi di Norwegia-yaitu pembunuhan massal di tangan Anders Braevik-dengan Partai Kebebasan Jerman yang membenci multikulturalisme dalam masyarakat. Dan foto Wilders dalam bentuk Nazi dipasang dalam buklet tersebut (islammemo.cc, 3/2/2012).