Perancis boleh saja baru-baru ini mengalami penurunan peringkat lembaga kredit, tetapi sebuah buku baru menyingkap gaya hidup triple-A Presiden Nicolas Sarkozy di Istana Elysee.
Mengapa kepresidenan Perancis, di bawah Sarkozy, mengoperasikan kendaraan dua kali lebih banyak dari presiden sebelumnya? Mengapa Presiden Sarkozy menghabiskan waktu untuk bepergian dua kali lebih banyak dari pendahulunya, Presiden Jacques Chirac? Mengapa pula Sarkozy menghabiskan waktu rata-rata tiga jam sehari di pesawat terbang? Itulah, antara lain, sejumlah soal yang diungkap buku itu, seperteri diberitakan The Indepent, Senin (6/2/2012).
Buku berjudul L’Argent de l’Etat (Money from the State) itu yang ditulis René Dosière menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai pengeluaran Presiden Sarkozy dan Perdana Menteri François Fillon, pada saat anggaran nasional dan lokal sedang dipangkas. Dosière seorang politisi oposisi dari Partai Sosialis. Ia menerbitkan buku itu kurang dari tiga bulan sebelum pemilihan presiden.
Dosière, seorang aktivis veteran yang menentang pemborosan negara, memuji Sarkozy untuk hal positif yang dilakukannya. Tidak seperti pendahulunya, Sarkozy menerbitkan anggaran tahunan – sebesar 113 juta euro setahun – untuk belanja Istana Elysee. Meski demikian, sejumlah fakta aneh dan menarik muncul.
Istana Elysee di bawah Sarkozy mengoperasikan 121 mobil, bandingkan dengan pada masa Chirac yang hanya 55 mobil. Sarkozy bepergian dua kali lebih banyak dari pendahulunya. Sejak awal masa kepresidenannya, ia telah menghabiskan rata-rata 24 jam seminggu di udara. Sarkozy juga menghabiskan sekitar 10.000 euro (atau setara Rp 117 juta) sehari untuk makanan.
Orang mungkin berpikir, seorang Presiden Perancis kadang-kadang harus naik salah satu kereta api cepat negara itu. Pada kenyataanya, karena alasan keamanan dan biaya, hal itu mustahil. Aturan kuno menuntut seorang polisi harus berdiri di samping setiap jembatan kereta api. Karena itu, setiap perjalanan ke provinsi oleh Presiden berbiaya rata-rata 600.000 euro.
Selera Sarkozy terhadap pertemuan puncak juga tak luput dari amatan Dosière. Tahun 2008, Sarkozy menjadi tuan rumah pertemuan puncak berdurasi dua jam yang menelan biaya pembayar pajak Perancis sebesar 17 juta euro, atau sama dengan 58.000 euro (Rp 680 juta) per menit.(kompas.com, 6/2/2012)