ICMI: Pilkada Menyuburkan Politik Uang

Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Nanat Fatah Natsir mengatakan kondisi politik yang berkembang saat ini sudah tidak baik. “Kita lihat banyak politikus muda yang justru terjerat dengan kasus KKN (korupsi, kolusi, nepotisme),” ujarnya saat ditemui wartawan di Istana Wakil Presiden RI, Selasa, 7 Februari 2012.

Nanat menyatakan bahwa saat ini politik uang menjadi seperti pilihan yang diminati para politikus. Menurutnya kehadiran proses pemilihan kepala daerah (pilkada) seperti menjadi tempat bertumbuhnya politik uang. “Pilkada ini menimbulkan kontrapoduktif, masyarakat yang tadinya bertani kini menjadi bagian dari tim sukses karena lebih besar uangnya,” ia menuturkan.

Karena itu, kata dia, sudah saatnya kini muncul kader-kader pemimpin dengan pemikiran-pemikiran terkini. “ICMI mendorong agar muncul pemimpin-pemimpin yang lebih muda, bukan dalam artian fisik melainkan dalam cara berpikirnya,” katanya.

Selain permasalahan kaderisasi pemimpin dan politik uang, ICMI juga mengemukakan permasalahan lainnya dalam pertemuan singkat dengan Wakil Presiden Boediono. Menurut Nanat, masih ada perilaku elite politik yang lebih mengedepankan kepentingan untuk mengejar kekuasaan semata. “Mereka mengabaikan etika dan moral,” tuturnya.

Di bidang hukum, ICMI melihat masih banyak permasalahan yang berkembang, seperti mafia hukum yang kian merajalela, tebang pilih kasus hukum, tebang pilih kasus hukum, dan lambatnya penanganan kasus besar yang selama ini jadi perhatian masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama Presidium ICMI Ilham Akbar Habibie menyatakan saat ini pihaknya sedang mengupayakan sebuah proyek perintis untuk bisa membangun masyarakat yang lebih baik. “Kami berupaya memberdayakan akarnya, diawali dari masjid,” katanya.

Ilham menyatakan pihaknya kini sedang mengembangkan program I-Masjid yang bisa membantu pendidikan kepada masyarakat soal nilai-nilai sosial kemasyarakatan. “Baik dari segi ekonomi, kesehatan, pendidikan, maupun lainnya,” katanya.

Ilham berharap dengan adanya proyek semacam ini masyarakat semakin bisa terbantu. “Mungkin salah satunya kemiskinan di dalam masyarakat bisa diberantas, serta muncul manusia-manusia yang diharapkan memiliki akhlak yang lebih baik,” ujarnya.(tempo.co, 7/2/2012)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*