Munarman Cecar Aktivis Utan Kayu Soal Dana JIL

HTI-Press. Panglima Komando Laskar Islam, Munarman mencecar  Sayidiman, saksi AKKBB yang berasal dari Komunitas Utan Kayu atau Jaringan Islam Liberal (JIL), seputar dana JIL. Pertanyaan itu diajukan setelah saksi memberi kesaksian pada persidangan Munarman, Rabu (10/09) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Munarman bak seorang penyidik yang bertanya kepada seorang pesakitan.

“Saudara saksi, Saudara tadi mengatakan berasal dari Komunitas Islam Utan Kayu, apakah Komunitas Islam Utan Kayu itu bagian dari JIL (Jaringan Islam Liberal)” tanya Munarman kepada Sayidiman.

“Iya,” jawab Sayidiman.

“Apakah Saudara tahu pada tahun 2005 JIL itu mendapatkan dana dari yayasan George Soros?” tanya Munarman lagi.

“Tidak tahu,” jawab Sayidiman.

“Saudara di JIL mengurusi apa?” tanya Munarman.

“Saya mengurusi diskusi kampus,” jawab Sayidiman singkat.

“Apakah saudara tahu pada tahun 2005 itu JIL ada program desiminasi ide-ide keislaman yang pluralis , inklusif, dan demokratis di kampus-kampus,” tanya Munarman.

“Saya tidak tahu judulnya itu, tapi program itu ada di kampus-kampus,” jawab Sayidiman.

“Apakan Saudara tahu dana program itu dari Yahudi, George Soros?” Tanya Munarman lagi.

“Tidak tahu.” jawab Sayidiman.

Munarman terus mengejar Sayidiman dengan pertanyaan tentang dana JIL itu seperti pada tahun 2004, apakah JIL juga dapat dana dari Asian Foundation untuk diskusi-diskusi di kampus, untuk diskusi-diskusi kepemudaan, untuk diskusi-diskusi tentang Islam, dan untuk diskusi-diskusi tentang liberalisme. Tapi semuanya dijawab oleh Sayidiman dengan tidak tahu.

“Dari mana dana JIL itu yang saudara tahu?” Tanya Munarman.

“Tidak tahu detailnya,” jawab Sayidiman. Tapi Sayidiman mengaku ketika dirinya ada di situ (JIL-red), biasanya dana itu datang dari sumbangan. Ia tidak tahu apakah sumbangan itu diperoleh dengan mengajukan program ke funding agency atau dengan lainnya. Sebab ia mengaku tidak mengurusi itu. Yang diurusi hanya diskusi kampus. Namun demikian, Sayidiman mengaku kalau ia jadi panitia dapat dana programnya.

“Saya kira begitu yang mulia, hanya untuk menunjukkan aliran dananya. Dan saya tidak keberatan karena ia tidak melihat saya di sana,” ujar Munarman setelah  pertanyaan kepada Sayidiman di rasa cukup. Pertanyaan serupa juga ditujukan kepada Didi Ahmadi, saksi AKKBB yang aktif di Lembaga Studi Agama dan Filsafat (ELSAF).

Belakangan ini terungkap, beberapa lembaga dan LSM yang sebagian pihak menyebutnya sebagai “komprador” didanai oleh asing. Tentu saja, pihak asing yang telah memberikan dana itu ada maunya. ()

Syabab.Com