Menteri Perencanaan dan Kerja sama Internasional Mesir, Fayza Abul-Naga, mengatakan kepada hakim pemeriksa bahwa Amerika Serikat mendanai organisasi-organisasi nonpemerintah (LSM) di Mesir untuk menciptakan kekacauan di negara itu, kata media pemerintah Mesir, Senin (13/2/2012).
“Washington mencoba menunggangi Revolusi 25 Januari dan mengarahkannya untuk mencapai kepentingan AS-Israel di Mesir,” kata kantor berita resmi MENA mengutip Abul-Naga yang mengatakan dalam kesaksiannya untuk penyelidikan-penyelidikan yang dilakukan oleh Pengadilan Mesir pada Oktober lalu mencakup pendanaan asing untuk LSM.
Dana asing langsung untuk Mesir dan LSM-LSM AS mencapai 175 juta dolar AS pada Februari sampai September 2011. Naga menambahkan bahwa sebagian besar dana mengalir untuk tujuan politik dan secara sepihak dikurangkan dari bantuan ekonomi AS kepada Mesir, sedangkan dana itu ditujukan untuk proyek-proyek pembangunan dalam kesehatan, pendidikan dan bidang air.
Naga mengatakan bahwa setelah kerusuhan pada Januari 2011, Amerika Serikat memutuskan untuk menggunakan semua sumber daya dan instrumen untuk mengisi situasi di Mesir, dan mengarahkan mereka untuk mempromosikan kepentingan AS dan Israel.
Dia menambahkan bahwa semua isyarat itu mencerminkan keinginan untuk menutupi kesempatan Mesir untuk bangkit sebagai negara demokratis dengan perekonomian yang kuat, karena langkah tersebut akan menjadi ancaman kepentingan AS-Israel tidak hanya di Mesir, tetapi juga di seluruh kawasan.
“Sulit bagi Amerika Serikat dan Israel untuk menciptakan kekacauan di Mesir secara langsung, sehingga mereka menggunakan dana langsung untuk organisasi-organisasi lain untuk melaksanakan tujuan mereka,” kata laporan itu.
Naga mengungkapkan, LSM antusias untuk menarik kelas tertentu dalam masyarakat Mesir, sebagian besar mahasiswa, buruh dan wartawan, untuk membangkitkan perselisihan terus menerus dan kekacauan.
Kementerian Kehakiman Mesir baru-baru ini menyebutkan 44 aktivis, termasuk 19 orang Amerika, untuk diadili berkaitan dengan LSM, yang menempatkan hubungan Mesir-AS hubungan dalam bahaya karena Amerika Serikat mengancam untuk mengakhiri bantuan militer dan ekonomi untuk Mesir.(republika.co.id, 14/2/2012)