Pendeta Inggris: Islam Politik Akan Melemahkan Pengaruh Amerika

Pendeta Inggris terkenal, Stephen Caesar-yang dikenal sebagai pendukung masalah Palestina-menegaskan bahwa revolusi musim semi Arab di Mesir dan kawasan Arab, serta terjadinya eskalasi kekuatan Islam politik tidak diragukan lagi akan menambah terisolasinya “Israel” dan lemahnya pengaruh Amerika di wilayah tersebut.

Pendeta Inggris itu mengungkapkan keyakinannya bahwa periode ini tengah membutuhkan untuk pembuat perdamaian nyata, dengan ketentuan bahwa perdamaian itu berdasarkan keadilan, pengembalian hak-hak, dan menghapus kezaliman.

Pernyataan itu disampaikan pada saat seminar yang diselenggarakan oleh Gereja Episkopal di Mesir pada hari Kamis (16/2), dan dimoderatori oleh Dr Mounir Hanna Anis Uskup Besar Gereja di Mesir dan Afrika Utara, serta dihadiri oleh Dr Ali as-Silmi Ketua Komisi Dialog dari Dewan Tertinggi Urusan Islam, dan sejumlah tokoh media dan agama.

Pendeta-yang memimpin asosiasi untuk menolak pembongkaran rumah warga Palestina itu-mengatakan: “Pendudukan Israel terhadap wilayah Palestina bisa berakhir sebagaimana berakhirnya kebijakan apartheid di Afrika Selatan. Dan itu semua tidak akan pernah tercapai kecuali melalui tekanan internasional yang besar oleh negara-negara yang mencintai perdamaian, dan mempercayai keadilan bagi persoalan Palestina.”

Ia menambahkan: “Apa yang disebut dengan kekuatan “Kristen” Zionis, maka itu tidak mewakili “orang Kristen” di dunia. Namun mereka adalah sebuah kekuatan dengan keyakinan khusus yang terkait keyakinan-keyakinan dan interpretasi-interpretasi agama yang tidak mewakili semua “orang Kristen”. Tetapi ia merupakan kekuatan yang dominan di Amerika Serikat, dan mewakili 25% dari “orang Kristen” di Amerika, serta tidak mewakili lebih dari 5% dari “orang Kristen” di dunia.”

Pendeta Stephen Caesar itu menambahkan: “Sayangnya, banyak lembaga Zionisme di Amerika yang mendukung pembangunan pemukiman Yahudi, dan berusaha untuk melakukan Yahudisasi al-Quds, serta menghapus eksistensi bangsa Arab. Ia juga meramalkan bahwa kekuatan ini dalam waktu dekat akan menghadapi antara Amerika dan “Israel” di satu sisi dan Iran di sisi lain. Bahkan kekuatan ini berusaha mempercepat terjadinya bentrokan dengan keyakinan bahwa itu akan menjadi pembuka datangnya Kristus yang kedua kalinya dan terjadinya kiamat.”

Pendeta Caesar mengatakan: “Konflik Arab dengan “Israel” adalah konflik panjang dan menyakitkan. Sehingga hal itu berdampak pada terjadinya ketegangan dalam hubungan Islam, Kristen dan Yudai di dunia. Bahkan “Kristen” di Palestina paling menderita dibanding “Kristen” Zionis. Dan di sana ada migrasi secara luas dari “Kristen” Palestina ke luar, dan mengosongkan wilayah itu dari keanekaragaman budaya.”

Ia menambahkan: “Kristen” Zionis memiliki keyakinan yang salah bahwa “Israel” saat ini adalah “Israel” yang disebut dalam Alkitab. Dalam hal ini, kami tidak menyalahkan lobi Yahudi Amerika terhadap kekuatan ini. Yahudi yang jumlah tidak lebih dari 5 juta jiwa benar-benar telah berhasil mendapatkan dukungan dari 50 juta “Kristen” Amerika yang telah menyakini sejumlah keyakinan Yahudi.

Pendeta Inggris ini menegaskan kebohongan sebuah perkataan (firman) bahwa “Orang Yahudi adalah umat pilihan Allah”. Ia menekankan bahwa yang benar, mereka adalah “kaum yang pertama beriman kepada Allah, dan Allah ingin mereka menjadi sebuah mercusuar di tengah dunia yang didominasi oleh paganisme. Namun perkataan (firman) ini berakhir dengan datangnya risalah-risalah langit berikutnya.

Ia mengingatkan bahwa usaha mereka untuk mejadikan al-Qurs (Yerusalem) sebagai ibukota bagi negara “Israel” dan pembangunan kembali Haikal Sulaiman akan menuai kegagalan. Ia mengatakan bahwa dalam hal ini, “Israel” berusaha untuk mewujudkan 3 hal yang saling bertentangan secara bersamaan, di mana ketiga hal itu tidak mungkin dipertemukan, yaitu mendirikan sebuah negara yang kuat, mewujudkan demokrasi, dan tetap melanjutkan kebijakan pembangunan pemukiman serta pendudukan. Sehingga “Israel” harus membuang demokrasi atau pembangunan pemukiman, jika tidak, maka mustahil mempertemukan keduanya (islammemo.cc, 16/2/2012).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*