HTI Press. Ahad (12/02) pukul 16.00 wita HTI DPD II Kota Samarinda melakukan Aksi Simpatik di Simpang 4 Voorvo menolak miras dan perayaan Valentine’s day di Kota Samarinda. Aksi yang diikuti ratusan masa ini mengusung tema ” Miras dan Valentine’s Day Haram!!! Terapkan Syariah dan Khilafah”.
Para Orator pun tidak mau ketinggalan menyampaikan orasinya tentang haramnya miras dan valentine’s day. Orator aksi kali ini antara lain : Ust Yusli, Ust Saipul, Ust Subakri, Ust Mulyadi, Ust Budiman, Ust Yoyo, Ust Suprijadi, dan Ust Rudi. Ust Yusli misalnya, beliau selaku praktisi pendidikan menyampaikan bagaimana dampak dan realita miras dan valentine’ day dalam dunia pendidikan di samarinda sangat mengkhawatirkan. Beliau juga menyinggung tentang pertikaian antar warga yang terjadi di jalan Belibis yang berbau SARA pemicu awalnya adalah MIRAS.
Hamdani, SH selaku ketua DPD II di sela-sela wawancaranya oleh RRI Samarinda yang menyiarkan secara live aksi tersebut menyampaikan bahwa miras haram hukumnya dalam Islam, oleh sebab itu miras tidak pantas sekadar diatur peredarannya tapi harus dilarang. Begitu juga dengan valentine’s day, bahwa valentine’s day bukanlah budaya umat islam tapi budaya orang kafir, oleh sebab itu kaum muslimin haram untuk merayakannya. Selain itu rapat MUI seluruh Kalimantan pada bulan desember 2011 memutuskan bahwan valentine’s day Haram. Diakhir wawancara beliau menambahkan bahwa permasalahan miras dan valentine’s day hanyalah dampak ketika syariat islam tidak diterapkan secara kaffah dalam kehidupan masyarakat. Beliau melanjutkan, Islam kaffah hanya bisa kita wujudkan dalam sebuah institusi/negara yang berasal dari Islam. Sebuah institusi yang pernah dicontohkan oleh Rasullullah Muhammad SAW. Institusi itu adalah Khilafah.
Aksi yang juga diikuti oleh ibu-ibu dan anak ini berjalan tertib dan lancar, walaupun tidak ketinggalan Bapak Polisi yang berjaga-jaga di sekitar peserta aksi. Selain membagikan brosur di setiap simpang jalan, panitia aksi juga menyuguhkan penampilan teatrikal yang menggambarkan bagaimana miras merupakan penyebab awal terjadinya tindak kriminal di masyarakat, mulai dari perjudian, pembunuhan, pemerkosaan dan perkelahian. Pembacaan do’a oleh ust. Ansori menandakan berakhirnya Aksi Simpatik kali ini dalam rangka menolak miras dan valentine’s day di kota samarinda.[] infokomhtismd