HTI Papua Bahas Deradikalisasi dalam Halqah Islam dan Peradaban

HTI Press. Meski sempat kehilangan momen, (jika dibanding dengan daerah-daerah lain) wacana deradikalisasi masih menarik untuk diperbincangkan, terlebih saat mengikuti kegiatan HIP (Halqoh Islam &  Peradaban II) yang diselenggarakan oleh DPD I Hizbut Tahrir Indonesia Provinsi Papua, di Aula LPTQ Kotaraja- Jayapura pada Hari Ahad, 19/02/2012. Acara yang dimoderatori oleh Ust. Ali Husein, S.Kep itu menghadirkan Pembicara antara lain Ust. Harits Abu Ulya, (Direktur CIIA) dan Ust. Abu Zaid, (DPP Hizbut Tahrir Indonesia).

Dari permulaan acara peserta tampak sangat antusias untuk mengikuti materi yang disampaikan secara apik oleh Ust. Harits Abu Ulya, dengan gayanya yang lugas dalam menyampaikan materi, disamping topik pembahasan memang cukup merarik perhatian khususnya kalangan intelektual, akademisi dan pejabat pemerintahan. Sebelumnya panitia sempat mendengar desas-desus bahwa acara yang dilaksanakan oleh DPD I HTI Provinsi Papua itu “konon” mengundang pro dan kontra, akan tetapi semuanya mengamini apa yang disampaikan oleh pemateri seusai kegiatan.

Acara yang dihadiri oleh sejumlah Tokoh Umat Islam di Papua, Akademisi, Praktisi Hukum, Ta’mir Masjid, Muballigh serta Muballighah sehingga kehadiran mereka menggenapi jumlah peserta yang tercatat sekitar 300 an Peserta.

Seluruh acara dari awal hingga akhir rupanya tidak pernah terluput dari perhatian seluruh peserta, sehingga waktu yang diluangkan sekitar dua setengah jam terasa masih kurang untuk membahas tema sentral deradikalisasi. Namun yang menarik dari serangkaian diskusi adalah pertanyaan sekaligus Ungkapan kerisauan dari Ust. Adnan Yalipele salah satu ustadz Asli Putra Daerah Papua yang berasal dari Wamena, setelah diberi kesempatan untuk bertanya, beliau menyampaikan bahwa “umat Islam di Indonesia yang mayoritasnya umat Islam ini kok sepertinya diadu domba dan diperlakukan tidak layak, kalau faktanya seperti ini saya lebih baik memilih merdeka daripada terus seperti ini”. Kemudian dijawab oleh Ust. Harist Abu Ulya, bahwa perkataan itu tidak sepenuhnya benar, karena jika saja Papua merdeka maka justru lebih mudah bagi Amerika untuk “mengkangkangi” Papua, dan faktanya, membangun Sebuah Negara itu tidak semudah seperti membangun masjid/musholla. “Maka dari itu jika ingin Umat Islam mulia tidak dicerai berai seperti ini, maka tidak bias. Harus ada Institusi yang memang serius dalam melindungi dan menjaga akidah umat Islam, dan institusi itu tidak lain adalah Khilafah, bukan Negara bangsa seperti saat ini”, timpal Ust. Abu Zaid.

Dan pada akhir kegiatan seluruh peserta sepakat bahwa Islam bukanlah Agama Teror, Umat Islam tidaklah sama dengan teroris. Kemudian mereka juga sepakat bahwa deradikalisasi adalah proyek yang sangat berbahaya bagi kehidupan Umat Islam. Di akhir acara Ust. Abu Zaid memberikan kesimpulan bahwa Upaya BNPT melalui Proyek Deradikalisasinya BNPT justru memperkokoh eksistensi Imperialisme  Amerika dan antek-anteknya, karena melalui deradikalisasi pemahaman Islam banyak yang dimanipulasi, seperti makna Jihad, Syariat Islam, di akhir paparannya beliau menyampaikan jika Pemahaman Jihad, Syariah, dan Khilafah dihilangkan, “maka selesai umat Islam”. Kesimpulan selanjutnya disampaikan oleh Ust. Harist Abu Ulya yang disampaikan secara retoris, beliau bertanya kepada audiens “Apakah seluruh peserta yang hadir saat ini jika ditanya:  Setujukah Anda jika Indonesia ke depan, Indonesia dengan Syariah akan lebih baik? Sontak seluruh Peserta menjawab “SETUJU” sehingga kira – kira inilah akhir dari kesimpulan kegiatan tersebut [] (ABP)

Pendaftaran (Registrasi ) Peserta

Pendaftaran (Registrasi ) Peserta

Pendaftaran (Registrasi ) Peserta
3.	Pembacaan Kalam Ilahi Oleh Ust. Adnan Yalipele,SH.I (Ust. Asli Papua asal Wamena)

Pembacaan Kalam Ilahi Oleh Ust. Adnan Yalipele,SH.I (Ust. Asli Papua asal Wamena)

Opening Speech Oleh Ust. Abdurrauf,S.Si

Opening Speech Oleh Ust. Abdurrauf,S.Si

5.	Pemateri : Ust. Abu Zaid dan Ust. Harits Abu Ulya memaparkan materi

5. Pemateri : Ust. Abu Zaid dan Ust. Harits Abu Ulya memaparkan materi

Pertanyaan oleh Ust. Adnan Yalipele

Pertanyaan oleh Ust. Adnan Yalipele

Pertanyaan Oleh Ust. Arham

Pertanyaan Oleh Ust. Arham

2 comments

  1. Saya banyak mendengar tanggapan dari berbagai pihak khusus nya di kota Jayapura tentang perjuangan HTI di Kota ini, ada yang menanggapi nya positif dan ada juga yang menanggapi nya negatif, saya juga selalu berusaha menjelaskan kepada mereka bahwa sesungguhnya hidup dan mati nya kita hanya untuk Allah SWT. Oleh karena itu tidak ada alasan untuk tidak memperjuangkan islam untuk kembali berjaya memegang kekuasaan diatas muka Bumi ini. Dengan tegaknya Khilafah maka kehidupan kita akan terjamin keamanan nya, kesejahteraan nya tanpa diatur oleh orang-2 kafir dan munafiq yang sengaja merampok hasil kekayaan alam Bangsa dan Negara kita.
    Acara yang diadakan kali ini benar-2 dapat memberikan pencerahan bagaimana strategi mereka yang sengaja tidak menginginkan Islam ini maju apa lagi berkuasa. Subhaanallah, mari kita lawan sesuai kemampuan kita dan mari kita mulai dari lingkungan kita masing-2. Bismillaahi tawakkal alallah…

  2. Abdul Harits

    Papua siap jadi garda terdepan sambut seruan Syariah dan Khilafah…. Allahu Akbar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*