Aksi pembakaran Alquran yang dilakukan militer AS memicu aksi unjukrasa di Afghanistan.
“Para pengunjuk rasa marah, mereka melakukan aksi unjuk rasa di Kabul serta di luar Bagram Airbase AS dan meneriakkan slogan-slogan anti-AS, mereka juga menuntut pengadilan terhadap pelaku tindakan menodai ini,”kata salah seorang pejabat Afghanistan, Selasa (21/2), Press TV melaporkan.
Setidaknya satu pengunjuk rasa Afghanistan terluka, setelah pasukan AS melepaskan tembakan untuk membubarkan para demonstran yang mulai mendekati pangkalan udara AS, sekitar 60 kilometer utara Kabul.
seorang pengunjuk rasa yang berprofesi sebagai karyawan, mengatakan kepada wartawan bahwa, tentara AS menewaskan dua karyawan Afghanistan dan menembakkan lebih dari lima orang pengunjuk rasa setelah mereka memprotes pembakaran salinan Al-Qur’an di dalam pangkalan militer.
Protes itu terjadi, setelah muncul laporan yang mengatakan bahwa, pasukan asing telah membakar sejumlah besar materi keagamaan Islam yang meliputi Al-Qur’an di Bagram Airbase.
Komandan AS dan pasukan NATO di Afghanistan dalam sebuah pernyataan, meminta maaf atas tindakan menghina dan memerintahkan penyelidikan penuh atas insiden ini, “Kita akan belajar dari tindakan ini, kami segera turun tangan dan menghentikan mereka,” kata Jenderal John R. Allen.
“Kami benar-benar menyelidiki insiden itu dan kami mengambil langkah untuk memastikan hal ini tidak pernah terjadi lagi saya jamin , Aku berjanji Ini adalah tidak disengaja dengan cara apapun,” ia lebih lanjut mengatakan.
Jenderal AS juga menyatakan, permintaan maaf yang tulus untuk setiap pelanggaran ini, yang mungkin telah membuat marah Presiden Afghanistan, pemerintah Republik Islam Afghanistan, dan yang paling penting, untuk orang-orang mulia dari Afghanistan. (republika.co.id, 22/2/2012)