Ahmadiyah adalah kelompok yang meyakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi dan Rasul dengan membawa kitab suci Tadzkirah. Kata “Ahmad” dalam QS. As Shaf [61]: 6 mereka tafsirkan sebagai Mirza Ghulam Ahmad. Mereka juga mempunyai tempat suci sendiri untuk melakukan ibadah haji, yakni Rabwah dan Qadiyan di India. Semua keyakinan ini bertentangan dengan aqidah Islam, sesat dan menyesatkan serta merupakan bentuk penodaan terhadap aqidah Islam. Untuk mengetahui dan mengungkap semua bentuk kesesatan Ahmadiyah, FORUM UMAT ISLAM (FUI) mengundang seluruh kaum muslimin untuk menghadiri:
TABLIG AKBAR BERSAMA ORMAS ISLAM
SAMBUT 1 MUHARAM 1429 H
“Hijrah Menuju Indonesia yang Lebih Baik”
Kamis, 10 Januari 2008/ 1 Muharram 1429 H
Pukul. 12.30-15.00 WIB
Di Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru Jakarta Selatan
ORATOR:
KH. Abdul Rasyid AS, KH. Cholil Ridwan, Ust. Habib Rizieq Shihab, H. Mashadi, Ust. Abu Bakar Ba’asyir, H. Ahmad Sumargono, KH. Amrullah Ahmad, KH. Syuhada Bachri, KH. Fadholi el Muhir, KH. Zainuddin MZ, H.M Amin Djamaludin, KH. Ahzami Samiun Jazuli, H.M Ismail Yusanto.
Informasi: A. Fanani 08158366436, Shodiq Ramadhan 021-71220254
Mari bersatu untuk memperjuangkan tegaknya syariah & khilafah dengan menjadikan momentum 1 muharram 1429 H sebagai momen untuk hijrah menuju Indonesia lebih baik.
BUBARKAN Ahmadiyah perusak ajaran Islam. Adili para penganutnya karena menginjak2 ajaran Islam. Jika ada Khilafah HUKUMAN MATI lah yang pantas bagi mereka.
ayo tentang keras keberadaan ahmadiyah, kerjaannya cuman ngerusak aqidah. Klo perlu diadain ditiap wilayah indonesia tmasuk makassar-sulsel, soalnya org2 di makassar kyknya adem ayem aja ttg ahmadiayah.
masa al qiyadah dilarang, tapi ahmadiyah dibiarkan?
gmana sih nih pemerintah?
intinya adalah ketegasan. klo cuman panas sebentar, justru yg kayak ahmadiyah gini akan menjamur. palagi pemerintah sekarang tambah pinter ngomongin HAM, kebebasan berpendapat dan beraqidah. ujung-ujungnya Indonesia yang malang ini akan jadi liberal. bukannya pesimis,hanya sekedar pertimbangan saja. intinya dalam hal ini, sangat dibutuhkan ketegasan dari banyak pihak.
masalahnya mereka mendompleng nama islam untuk ajarannya, kalo para pengikutnya ingin lebih pe de (dari jerat hukum)untuk menjalankan ritualnya, dirikan saja agama baru, semisal agama mirzaisme,
atau agama ghulamiah,
atau agama GURAMI 19 (Gabungan Upacara Ritual Ajaran Mirza+Inggris abad 19),
atau agama HARAM (Himpunan Aliran Ritual Ala Mirza),
atau agama GiG-Lo (Ghulamisme Githu Loh).
Asal jangan menggunakan istilah Islam,… semua orang yang berakal mohon teliti sejarah, ajaram ini muncul dari konspirasi inggris untuk menghancurkan jihad, dan obsesi mirza ghulam ingin menjadi orang yg dipuja dan disakralkan.
Telah nampak dihadapan kita orang-orang munafik yang telah nyata telah menjadi penghalang para pejuang syariah & khilafah untuk memuliakan kembali agama Allah di muka bumi ini. Jadikanlah ini suatu momentum bagi kaum muslimin yang masih istiqomah untuk mempererat tali ukhuwah agar tidak menjadi buih dilautan, seperti yang telah dikatakan oleh Rasulullah SAW. Allahu Akbar… Allahu Akbar…
Assalamu’alaikum
Saya berdomisili di jambi, saya pengen ikut kegiatan kegiatan kajian HTI, bagaimana cara bergabung……..?
Wassalam
Idham Kholid
Ormas2 Islam harus tegas dan bersatu, jangan hangat2 tahi ayam dalam menyuarakan pembubaran aliran2 sehat di Indonesia, seperti Ahmadiyah dan JIL. Kalau pemerintah menghalang halangi atau setengah hati, bertindak aja sendiri. Kita perangi kemungkaran dengan tangan kita, apa bila sudah tidak mempan dengan kata2. Dalam islam tidak ada istilah semua agama benar. Yg.benar adalah Islam sebagaimana diajarkan oelh Al.Qur’an dan sunah. Mari kita bersama sama menegakan agam Allah. Kita sikat habis mereka, Allahu Akbar.
Membubarkan achamdiyah TIDAK MELANGGAR HAM….sekali lagi TIDAK MELANGGAR HAM.Dalam pasal 156 KUHP: Di mana ada tertera ‘Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun barangsiapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau perbuatan yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia’. >>> mudah2an para pengusung HAM dan JIL membaca dan mendalami isi KUHP. Jangan OMDO = OMONG DOANK.
Untuk Idham, hubungi saja alamat redaksi al-waie, atau yang menyebarkan buletin Al-Islam di Jambi. atau pun kontak HTI pusat. Insya Allah gerakan dakwah HTI berada dlam shirothil mustaqiem
Insya Allah saya hadir bersama keluarga dan teman. Semoga perjuangan kita semua mendapat ridha dan bekah dari Allah SWT. Aamiin.
Ada orang mengatakan
“Ahmadiyah Dilarang Menyembah Tuhan nya”
Ini adalah bentuk opini sesat dan menyesatkan. silakan lacak http://islamlib.com/id/index.php?page=article&id=1302
Assalamu’alaikum wr. Wr.
Kami dari Riyadhus Shalihin Jakarta, sebuah gerakan Islam pemberdayaan umat menuju Qalbun Salim, mendukung seruan umat Islam untuk membubarkan Ahmadiyah dan menolak seruan Gus Dus untuk membubarkan MUI. Silakan klik di sini untuk lebih banyak info aqidah, akhlak, dll.
http://www.ruslihasbi.com
Nasrussalam Zakaria
Manager Dakwah
selamat ber”tabligh akbar”.
Allah tahu siapa yang sesungguhnya berada dijalanNYa
Bagaimana tanggapan kita terhadap calon Rektor yang beragam Islam nggak boleh padahal ilmunya lebih hebat
Isu Sara Warnai Pemilihan Rektor Untar
Kamis, 17 Juli 2008, 19:16:42 WIB
Laporan: Zul Sikumbang
Jakarta, myRMnews. Adanya isu etnis (SARA) dalam pemilihan rektor Universitas Tarumanegara (Untar) berimbas pada Senat Universitas. Sebab senat yang mendukung salah satu calon kandidat rektor Untar baru akan dibubarkan oleh rektor lama yang sudah masa habis jabatannya.
“Akibatnya, Untar sampai sekarang belum memiliki rektor baru,” kata salah seorang guru besar Untar yang tak mau disebut namanya ketika dihubungi oleh myRMNews, Jakarta, Kamis (17/7).
Seperti diketahui, salah satu tugas senat adalah memilih rektor yang akan memimpin sebuah universitas. Tapi karena ada isu SARA, akibatnya, Untar mengalami kevakuman dan belum ada rektor baru. Untuk pemilihan rektor baru Untar, ada dua kandidat yang maju, yaitu Prof Sofia W Alisjahbana yang dicalonkan oleh senat. Kandidat lainnya, Dr Monthy diusung oleh pihak Yayasan Untar.
“Prof Sofia didukung oleh tujuh guru besar yang merupakan anggota senat. Sedangkan Yayasan Untar bersikukuh menetapkan Monthy. Wakil Ketua Yayasan tidak menginginkan kandidat yang diusung oleh senat. Kan ini bertentangan,” kata guru besar tersebut.
Karena yayasan bersikukuh untuk menetapkan Monthy sebagai rektor baru, maka rektor lama berusaha membubarkan senat yang belum habis waktunya.
“Kita menghargai kalau yayasan mengusung seorang calon rektor. Tapi yayasan harus objektif juga lah,” ungkap guru besar tersebut.
Ketika ditanya, isu SARA yang mewarnai pemilihan rektor Untar, guru besar tersebut enggan berkomentar.
“Nggak perlulah saya berkomentar,” elaknya. [zul]
http://myrmnews.com/situsberita/index.php?pilih=lihat_edisi_website&id=61157
Perjuangan Alm KH.Zainuddin Mz harus dilanjutkan oleh kita agar mendesak pemerintah membubarkan segera kafir Ahmadiyah..!